Penampil Terakhir Harus Mendinamisasi Konsep Penampilannya, Bila Ingin UnggulLomba Patrol 2021

Penampil Terakhir Harus Mendinamisasi Konsep Penampilannya, Bila Ingin Unggul

Mbah Gandrung dari Singojuruh eksplorasi berani dan kuat pada dinamika. (Foto: Moch. Syaiful)

KabarBanyuwangi.co.id - Babak Final Lomba Patrol tahun 2021 nanti malam, Minggu (9/5/2021), akan menampilkan dua kelompok patrol Pengamen Jalan Dinsos dan dan kelompok Jajang Selaras Lateng. Sebelumnya, Sabtu (8/5/2021) tampil Kharisma Cungking, Ki Joyo Karyo Singotrunan dan Mbah Gandrung Singojuruh.

Menurut pengamat musik  Banyuwangi, Moch. Syaiful penampilan tiga kelompok sebelumnya nyaris sempurna, baik dari penampilan di panggung juga tekhnik timpalannya. Kelompok anak-anak muda dari ketiga group itu, menawarkan konsep-konsep baru yang tidak terduga sebelumnya.

“Ketiga group yang tampil semalam, mempunya kans juara. Pertarungan berat ketiga peserta tadi malam, jika dua peserta yang belum tampil tidak merubah gaya dan penampilannya, maka akan tenggelam oleh group-group anak muda,” ujar Moch. Syaiful yang juga Guru Kesenian SMPN 1 Banyuwangi.

Baca Juga :

Syaiful pemilik Channel Youtube SYa INFUEL sejak awal mengikuti, bahkan sempat mempermasalah aturan main dalam perlombaan sekarang, karena tidak sesuai dengan aturan yang digunakan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dalam lomba Patrol sebelumnya.


Keterangan Gambar : Joyo Karyo Singotrunan main bersih komunikatif didukung banyak penonton. (Foto: Moch. Syaiful)

“Aturan sudah diakui oleh panitia, memang sengaja dirubah dengan yang pernah diselenggarakan Pemda, karena panitia punya visi misi ke depan tentu musik patrol yang akan dijadikan konsumsi turis jadi ngga hanya dimainkan saat bulan Ramadhan satu kali setahun,” kata Syaiful yang akhirnya menerima aturan itu.

Syaiful mengaku salut kepada panitia, kerena telah berusaha mengadakan secara mandiri, mengingat  B-Fest tahun ini meniadakan dengan alasan menghindari kerumunan dan takut menjadi klaster baru.

“Seni itu dinamis, aturan bisa berubah asal masih bisa dipertanggungjawabkan secara moral. ujar Syaiful yang mengaku kagum atas penampilan seniman-seniman muda itu.

“Namun dari ketiga penampil semalam justru, mereka memakai aturan patrol baku dan tidak terlalu mengindahkan yang baru sepertinya pakem patrol sudah tertananm dengan baik di setiap peserta,” imbuhnya.


Keterangan Gambar : Kharisma Blambangan Cungking mempertahankan Harmonisasi dan atraktif. (Foto: Moch. Syaiful)

Syaiful juga merinci penampilan masing-masing Group, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski secara keseluruhan sejak penyisihan, ketiga kelompok ini yang berhasil membentot perhatiannya sebagai pemerhati music dan pembina Lalar Orkestra ini.

“Mbah Gandrung dari Singojuruh eksplorasi berani dan kuat pada dinamika. Kharisma Blambangan Cungking, mempertahankan harmonisasi dan atraktif sedangkjan Joyo Karyo Singotrunan, main bersih komunikatif didukung banyak penonton,” pinta Syaiful.

“Oleh karena itu, mutlak bagi dua group yang tampil terakhir, agar melakukan dinamisasi konsepnya. Kalau seperti penampilan sebelumnya, jelas sulit bersaing. Apalagi tekhnik timpalan dan ragam pukulananya tersekesan kuna dan sudah banyak dikenal,” pungkasnya. (sen)