Remaja Pesilat di Banyuwangi Tewas, Keluarga Lapor PolisiPolsek Kalipuro

Remaja Pesilat di Banyuwangi Tewas, Keluarga Lapor Polisi

Korban meninggal saat berada di RSUD Blambangan. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Seorang remaja berinisial RS (18), asal Kelurahan Pengantigan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, tak sadarkan diri saat mengikuti latihan silat.

RS dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Blambangan, namun nyawanya tak tertolong. Pihak keluarga yang ingin memastikan kematian korban pun melapor ke polisi.

"Kami sudah lapor polisi," kata salah satu keluarga korban kepada wartawan, Desita (40), Senin (5/6/2023).

Baca Juga :

Desita menyebut jika selama ini korban ikut salah satu perguruan silat di Banyuwangi.

Kemudian pada Sabtu (3/6/2023), korban berpamitan mengikuti uji kenaikan sabuk perguruan silatnya di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

"Dia berangkat Sabtu sore sekira habis Salat Asar," ucap Desita.

Keesokan harinya, keluarga di datangi oleh rekan-rekan korban dari perguruan silat yang memberitahukan bahwa korban tak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit.

Korban sempat dirawat intensif di RSUD Blambangan, Banyuwangi. Namun kondisinya terus drop hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi.

Setelah kejadian itu, keluarga menanyakan kepada pelatih perguruan silat terkait. Tentang apa dan bagaimana kegiatan yang dilakukan korban dalam latihan.

Namun pihak keluarga tidak mendapatkan jawaban yang cukup dari pihak perguruan silat. "Mereka bilang, korban terpeleset. Ada yang bilang katanya jatuh saat main bola," ucap Desita.

Merasa ada yang janggal, keluarga korban memutuskan menempuh jalur hukum dengan melapor ke polisi.

"Pihak keluarga sudah melapor pasca kejadian," kata Kapolsek Kalipuro, AKP Hadi Waluyo.

Saat ini aparat kepolisian dari Polsek Kalipuro dan Polresta Banyuwangi masih melakukan penyelidikan sembari menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit.

"Penyebab kematiannya apa, kami masih belum tahu, masih diselidiki. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit," ujarnya.

Yang pasti, lanjut Hadi, korban memang mengikuti latihan uji kenaikan sabuk di salah satu perguruan silat. Memang ada uji ketangkasan dan fisik.

"Kami masih cek TKP, setelahnya akan mencari saksi-saksi. Karena yang ikut latihan kan banyak," tandasnya. (fat)