Belanja Wisatawan di Banyuwangi Tembus 47 Miliar Lebih Selama Libur NataruDisbudpar Banyuwangi

Belanja Wisatawan di Banyuwangi Tembus 47 Miliar Lebih Selama Libur Nataru

Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran menjadi destinasi wisata favorit selama Nataru 2024 di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berlangsung selama sepuluh hari (22/12/2023-1/1/2024), Banyuwangi dikunjungi sebanyak 205.445 orang wisatawan. Jumlah tersebut terdiri dari 204.898 wisatawan domestik dan 574 orang wisatawan mancanegara. 

Jumlah wisatawan yang membludak itu tentu berdampak pada naiknya perputaran ekonomi. Estimasi jumlah transaksi yang dihasilkan selama momen libur Nataru 2024 ini mencapai Rp47.252.350.000.

Angka itu bersumber dari data survei Alvara Strategic Indonesia yang menyebutkan bahwa rata-rata nilai spending di Banyuwangi sebesar Rp2.300.000. 

Baca Juga :

Dari data tersebut, destinasi wisata pantai menjadi yang paling banyak diminati. Pantai Pulau Merah memegang angka tertinggi kunjungan yang mencapai 28 ribu orang. Di wilayah kota, Pantai Boom Marina mendulang sebanyak 27 ribu pengunjung.

Sedangkan di wilayah utara terdapat Pantai Cacalan yang mendapat 14 ribu kunjungan. Disusul oleh destinasi lainnya yaitu De Djawatan Forest dengan 15 ribu kunjungan dan wisata pemandian Jopuro dengan 14 ribu kunjungan. 

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi mencatat, tingkat okupansi hotel selama libur nataru sebesar 98 persen dengan rata-rata length of stay 2,1 hari.


Lobby Kokoon Hotel Banyuwangi dipenuhi wisatawan. (Foto: Istimewa)

Asst. Marcomm Manager Kokoon Hotel Banyuwangi, Evelyn Mey Fanny menyampaikan, antusiasme wisatawan ke Banyuwangi ini tentunya memberikan efek positif baik dari sisi okupansi maupun food and beverage.

“Sangking membludaknya, kami sampai harus menolak beberapa tamu lantaran penuhnya reservasi hingga tahun baru,” tegasnya.

Sementara itu, Public Relation Toko Oleh-oleh Pakdhe Osing, Ahmad Jasari menyampaikan, tingkat belanja konsumen naik hingga 90 persen dibandingkan hari-hari biasa.

“Produk oleh-oleh yang paling banyak laku terjual adalah Kue Bagiak, kaos Banyuwangi, serta sale pisang. Selain itu produk lainnya seperti kopi dan batik. Oleh-oleh dan souvenir merupakan faktor penting dalam pariwisata karena dapat menjadi media promosi yang ampuh,” jelasnya.

“Ini semua berkah bagi pelaku wisata yang memang secara konsisten terus melakukan layanan terbaik bagi wisatawan, trend kenaikan wisatawan pasca pandemi terus menggeliat. Kami optimis di 2024 Banyuwangi masih menjadi destinasi unggulan untuk menjadi pilihan berlibur dan berwisata,” ungkap Mohammad Yanuarto Bramuda, Kepala Disbudpar Banyuwangi.

Sektor wisata secara konsisten menjadi sektor penggerak ekonomi yang signifikan di Kabupaten Banyuwangi. Para wisatawan yang datang pun memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan pariwisata di Banyuwangi. Mayoritas dari mereka memberikan kesan positif dan menjadi promoter wisata terhadap orang lain. (man)