Wamenpar RI, Ni Luh Puspa dan Wabup Banyuwangi, Mujiono saat dikonfirmasi wartawan di Buleleng, Bali. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id, BALI - Wacana konektivitas laut cepat antara Banyuwangi dan Bali Utara masih tersendat. Proyek ambisius ini terganjal satu kendala utama, yaitu dermaga Lovina yang belum siap.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Luh Puspa, dalam Forum Penguatan Amenitas dan Aksesibilitas Paket Wisata 3B (Banyuwangi–Bali Utara–Bali Barat) yang digelar di Buleleng, Bali, Minggu (22/6/2025).
“Dari sisi Banyuwangi, semuanya sudah siap. Tapi di
Pantai Lovina, kami masih menunggu kesiapan dermaga,” tegas Ni Luh.
Menurutnya, Dermaga Boom di Banyuwangi bahkan sudah
dilirik sejumlah operator kapal cepat. Artinya, dari sisi timur Selat Bali
tidak ada masalah, tinggal menunggu kesiapan titik sandar di Lovina agar rute
ini benar-benar bisa dibuka.
Bahkan, sempat ada rencana pembangunan dermaga Lovina
lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025, namun sayangnya belum terealisasi.
“Kami harap ada sinergi dari banyak pihak, termasuk
dukungan politis dari DPD RI seperti Pak Rai Dharmawijaya Mantra, agar
pembangunan dermaga Lovina ini bisa segera terealisasi,” ujar Ni Luh.
Jika hambatan ini bisa diatasi, kapal cepat
Banyuwangi–Bali Utara akan menjadi solusi strategis untuk menyebar arus
wisatawan, yang selama ini terpusat di Bali Selatan.
Sambil menunggu dermaga Lovina benar-benar siap, Ni Luh
menyarankan agar Pelabuhan Gilimanuk bisa menjadi jalur penghubung alternatif.
Di sisi lain, Bandara Banyuwangi juga bisa dioptimalkan sebagai pintu masuk
utama wisatawan.
“Bandara Banyuwangi sudah sangat representatif dan siap
menyambut wisatawan mancanegara. Dari sana, wisatawan bisa lanjut ke Bali Utara
lewat jalur darat maupun laut,” ujarnya.
Dengan terwujudnya konektivitas antar kawasan dalam skema
“3B”, pemerintah ingin mendistribusikan beban wisata yang selama ini bertumpu
di Bali Selatan.
Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, membenarkan kesiapan
daerahnya dalam menyambut peluang besar ini. Menurutnya, dari bandara,
pelabuhan, hingga destinasi wisata, Banyuwangi sudah siap menyongsong lonjakan
wisatawan.
“Kami sudah punya Bandara Banyuwangi yang berstandar
internasional. Tinggal perizinan operasional saja,” ujar Mujiono.
Tak hanya itu, dermaga Boom juga sudah terkoneksi dengan
jalur laut menuju Pelabuhan Serangan, Denpasar. Bahkan kapal cepat
Banyuwangi–Denpasar sudah tersedia dan menunggu operasional resmi.
“Begitu Lovina siap, rute kapal cepat Banyuwangi–Bali
Utara tinggal dijalankan. Tidak ada hambatan dari pihak kami,” tegas Mujiono.
(anj/man)