Eks Aktifis Tolak Tambang Jalin Kolaborasi dengan PT BSI Melalui Program PPMPT Bumi Suksesindo

Eks Aktifis Tolak Tambang Jalin Kolaborasi dengan PT BSI Melalui Program PPM

Rendi Agusti (kaos kuning), Rangsang (pakai kopiah putih), Totok (belakang), tokoh warga Pancer, Desa Sumberagung, Pesanggaran. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Jebolan aktifis tolak tambang emas menjalin kedekatan dengan pelaku investasi yang beroperasi di wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Eks aktifis itu adalah Totok dan Rangsang. Nama keduanya sudah tak asing bagi masyarakat nelayan Pancer, Desa Sumberagung. Sosok keduanya dikenal cukup aktif, kritis, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.

Bahkan keduanya disebut mampu berkontribusi dalam pembangunan kampung halaman setelah mereka aktif terlibat dalam program bedah rumah hingga program Kampung Nelayan Maju (Kalaju) yang diinisiasi pelaku investasi pertambangan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang beroperasi di wilayah itu.

Baca Juga :

Totok dan Rangsang mengaku jika saat ini namanya semakin dikenal setelah berkolaborasi dengan anak perusahaan PT Merdeka Cooper Gold Tbk. “Kami berkolaborasi dalam pelaksanaan program PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat),” ucap Totok kepada wartawan, Kamis (9/2/2023) kemarin.

Pemilik nama lengkap Sugiarto ini mengaku memiliki kebahagiaan tersendiri atas kolaborasi itu. Karena bisa menjadi jembatan masyarakat dengan ekonomi kurang beruntung untuk bisa memiliki rumah yang layak.

Totok juga mengajak warga lain untuk ikut bekerjadan bahkan melibatkan anaknya, Rendi Agusti. “Jadi selain bisa memberikan penghasilan, kolaborasi dengan PT BSI dalam pelaksanaan program PPM, bisa membuat batin terasa senang dan puas,” akunya.

“Bagaimana tidak, kita bisa membantu orang lain, juga bisa mengajak orang lain untuk ikut kerja. Mereka bisa mendapatkan penghasilan,” imbuhnya.

Terakhir, duet Totok dan Rangsang menggarap pengecatan gapura pintu masuk kampung nelayan Pancer. Kegiatan bagian dari program Kalaju ini melibatkan 15 orang pekerja warga masyarakat sekitar.

Pelaksanaan program PPM PT BSI yang terus bergulir, makin mempererat hubungan antara perusahaan dan masyarakat. “Apalagi program yang dijalankan sekarang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Banyak program, mulai dari bedah rumah, pemberdayaan masyarakat, infrastruktur, pendidikan dan lainnya,” kata Rangsang.

Sebagai tokoh yang dipercaya sebagai penyambung lidah masyarakat Pancer, Totok dan Rangsang, berharap program PPM PT BSI bisa terus berjalan.

Rangsang bercerita, sebelumnya dia dan Totok merupakan aktivis tolak tambang emas PT BSI. Seiring Berjalannya waktu, mereka mulai mengerti bahwa PT BSI telah mengantongi perizinan resmi dari pemerintah.

Keduanya lantas memutuskan untuk bersinergi dengan perusahaan. “Kita hidup di negara hukum, maka sudah sepantasnya kita taat, patuh dan menjunjung tinggi hukum,” cetus Rangsang.

Kolaborasi dengan pelaku investasi ini sengaja diambil karena masyarakat sudah merasa lelah ditunggangi dan diprovokasi pihak tak bertanggung jawab. Apalagi, warga telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa melalui program PPM, PT BSI terus berupaya mendorong percepatan pembangunan.

Seperti diketahui, wilayah Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan lokasi PT BSI beroperasi.

Sebagai pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Prodüksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012, perusahaan ini telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020.

Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN ini terus menancapkan komitmennya kepada masyarakat. Program PPM terus digelontorkan dengan menyasar empat sektor, yakni pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastuktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. (red)