Jurnalis Hadapi Tantangan Baru di Era AI, Dewan Pers: Akurasi Tetap Jadi PrioritasDewan Pers

Jurnalis Hadapi Tantangan Baru di Era AI, Dewan Pers: Akurasi Tetap Jadi Prioritas

Ketua Komisi Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro dikonfirmasi wartawan. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id – Dewan Pers tengah merumuskan pedoman penggunaan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) dalam jurnalistik. Langkah ini diambil menyusul perkembangan pesat teknologi AI yang semakin marak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam proses pengumpulan dan penyajian informasi.

Ketua Komisi Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi misinformasi yang dapat timbul jika penggunaan AI tidak diatur dengan baik.

"Jurnalis harus tetap bertanggung jawab atas setiap berita yang mereka produksi, meskipun menggunakan bantuan AI," tegasnya saat mengisi materi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar di Kokoon Hotel Banyuwangi, Jumat (18/10/2024).

Baca Juga :

Atmaji menekankan pentingnya bagi jurnalis untuk tetap mengutamakan verifikasi data dan tidak sepenuhnya bergantung pada berita yang dihasilkan oleh AI.

"AI dapat menjadi alat bantu yang berguna, namun bukan pengganti kemampuan berpikir kritis seorang jurnalis," ujarnya.

Pedoman yang sedang disusun oleh Dewan Pers diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas bagi para jurnalis dalam memanfaatkan teknologi AI secara etis dan bertanggung jawab.

Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjaga kualitas jurnalistik di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

“Diimbau kepada jurnalis agar selalu memahami data terupdate, agar tidak kalah dengan AI,” harap Atmaji.

Sekedar informasi, AI telah dan akan terus mengubah lanskap jurnalistik. Namun, peran manusia sebagai jurnalis tetap sangat penting. Dengan memahami potensi dan tantangan AI, jurnalis dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya dan tetap relevan di era digital.

Untuk dapat bersaing di era AI, jurnalis perlu memiliki keterampilan yang berbeda dari sebelumnya. Selain kemampuan menulis yang baik, jurnalis juga perlu memiliki kemampuan memahami teknologi, berpikir kritis, dan beradaptasi dengan perubahan.

“Jurnalis perlu memahami cara kerja AI dan bagaimana memanfaatkannya dalam pekerjaan. Kemampuan berpikir kritis sangat penting untuk mengevaluasi informasi yang dihasilkan oleh AI,” ungkap Atmaji.

“Industri media terus berubah dengan cepat, dan jurnalis perlu siap untuk terus belajar dan beradaptasi,” tutupnya. (man)