KAI Daop 9 Sosialisasi Keselamatan, Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang

KAI Daop 9 Sosialisasi Keselamatan, Cegah Kecelakaan di Perlintasan Sebidang

KAI Daop 9 Jember Sosialisasi Keselamatan. (Foto: Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember, terus lakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang kereta api di wilayah Daop 9 Jember, mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi intens.

“Sosialisasi keselamatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang. Sehingga harapannya angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat ditekan,” ujar Vice President KAI Daop 9 Jember, Agus Barkah Nugraha.

Baca Juga :

Dalam kegiatan ini, KAI Daop 9 Jember melakukan sosialisasinya di daerah Jember, tepatnya di JPL 17, kecamatan Giri, Banyuwangi, dimana arus lalulintas kawasan ini terbilang cukup ramai.

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan membentangkan spanduk dan membagikan pamflet yang berisi peraturan dan tata cara berkendara saat melewati perlintasan sebidang, beserta peraturan-peraturan yang mengatur.

Sebagai informasi, Perlintasan sebidang merupakan perpotongan antara jalur kereta api dan jalan yang dibuat sebidang.

Banyaknya perlintasan sebidang di sepanjang rel dikarenakan meningkatnya mobilitas masyarakat pengguna kendaraan yang harus melintas atau berpotongan langsung dengan jalan kereta api. Hal tersebut juga menjadikan perlintasan sebidang sebagai salah satu titik rawan kecelakaan.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, pengguna jalan diwajibkan mendahulukan perjalanan KA pada perpotongan sebidang antara jalur KA & jalan, sesuai dengan UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian pasal 124.

Agus Barkah mengatakan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang ini akan terus berkesinambungan. Ia juga berpesan kepada masyarakat pengguna jalan agar selalu disiplin dan mengutamakan keselamatan.

Selama 2020, di Daop 9 tercatat 13 kejadian KA tertemper kendaraan, baik roda dua, hingga truk. Selain itu, kejadian tersebut juga mengakibatkan masinis terluka.

“Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai tujuan,” tutup Agus Barkah. (red)