Anggota DPRD Jatim Periode 2024-2029, Bima Rafsanjani Rafid bersama Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Putra sulung dari pasangan Heryin
Andesva dan H. Sumail Abdullah, Bima Rafsanjani Rafid, kini telah resmi menjadi
Anggota DPRD Jatim Periode 2024-2029.
Pada usia 22 tahun lebih 24 hari, Bima mencatatkan sejarah
sebagai anggota dewan termuda di Indonesia. Pelantikannya yang berlangsung pada
31 Agustus 2024 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jatim mencuri perhatian publik.
Bahkan Bima berkesempatan bertatap muka serta berfoto
bersama dengan Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto yang turut menghadiri prosesi
pelantikan Anggota DPRD Jatim Periode 2024-2029.
Pemuda kelahiran 7 Agustus 2002 itu masih berstatus
mahasiswa semester delapan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Brawijaya Malang.
Sang ibu bercerita bahwa putranya itu banyak belajar
politik dari sosok sang ayah, H Sumail Abdullah, sejak masih remaja. Ilmu
politik itu diterima sang anak ketika bertemu di meja makan.
"Pas makan satu meja ayahnya sering cerita soal
politik, makanya dia (Bima) tanpa didorong sudah tertarik sendiri di politik.
Bahkan sampai kuliah ambil jurusan Sospol di Universitas Brawijaya
Malang," ulas Heryin Andesva.
Bima Rafsanjani Rafid pernah dilibatkan pula oleh sang ayah
dalam dunia olahraga, khususnya sepakbola. Kala Sumail jadi Presiden Klub Persewangi
sekitar akhir Desember 2021, Bima turut dilibatkan sebagai salah satu pengurus.
Perjalanan politik Bima mencapai puncak ketika sang ayah
mendorongnya untuk nyaleg, mendampingi Sumail yang berhasrat mencetak hattrick
sebagai legislator di DPR RI.
Perjuangan ayah dan anak menggapai kursi politik di dewan
tersebut berjalan mulus. Sumail terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI untuk
ketiga kalinya dan Bima menjadi pendatang baru di parlemen DPRD Jatim.
"Alhamdulillah, Bima jadi anggota dewan termuda di
Indonesia dengan usia masih 22 tahun," ujar H Sumail Abdullah.
Ia berharap putranya bisa menimba ilmu dari kolega di DPRD
Jatim utamanya yang senior dan berstatus incumbent. Tetapi Bima juga tidak
boleh lupa bahwa di belakangnya ada pendukung kalangan muda.
"Politik itu tidak cukup lewat teori, praktik akan
jauh lebih dahsyat karena bisa menjalankan teori, mencari solusi jika teori
tidak sesuai dan mendekat dengan masyarakat sebagai pemilik aspirasi,"
ungkap Sumail. (red)