Asap Hitam Membumbung Tinggi, Kebakaran Gudang Sabut Kelapa di Banyuwangi Telan Kerugian Rp600 JutaDamkarmat Banyuwangi

Asap Hitam Membumbung Tinggi, Kebakaran Gudang Sabut Kelapa di Banyuwangi Telan Kerugian Rp600 Juta

Asap hitam pekat membuat heboh warga Banyuwangi, petugas Damkarmat langsung terjun padamkan pusat kobaran api. (Foto: Tangkapan layar)

KabarBanyuwangi.co.id - Peristiwa kebakaran besar menghebohkan warga Kabupaten Banyuwangi pada Minggu siang (1/9/2024). Pasalnya, asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi di kawasan kota.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi melaporkan, asap hitam tersebut dari gudang pabrik penggilingan sabut kelapa PT. Haka Artha Cipta Unggul di Jalan Karimun Jawa, Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkarmat Banyuwangi, Salam Bikwanto mengatakan, api yang berkobar hebat mulai diketahui sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah mendapat laporan dari satpam pabrik setempat, petugas Damkarmat seluruh sektor langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.

Baca Juga :

Namun, cuaca panas dan angin pantai yang kencang berhembus membuat api dengan cepat merambat dan menghanguskan seluruh tumpukan sabut kelapa. Terhitung sebanyak 39 tangki air telah disemprotkan guna memadamkan api.

Salam mengungkapkan, pekatnya asap di area kebakaran dan hembusan angin kencang menjadi tantangan utama dalam upaya pemadaman.

"Api dengan cepat merambat dan membesar akibat hembusan angin yang kuat. Selain itu, bahan yang mudah terbakar seperti ilalang dan sabut kelapa yang ada di pabrik membuat api sulit dikendalikan," ungkapnya.

Tim Damkarmat Banyuwangi harus bekerja ekstra keras selama sekitar 8 jam untuk dapat menjinakkan api sepenuhnya. Kurang lebih jam 19.45 WIB kebakaran berhasil dipadamkan.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Salam menjelaskan, kebakaran diduga dipicu oleh pembakaran rumput kering di sekitar halaman luar pabrik.

"Api yang menjalar akibat angin kencang kemudian menyambar kapal pancing yang terbuat dari fiber dan sabut kelapa yang sedang dijemur," jelasnya.

Kebakaran ini mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar. Perkiraan sementara, kerugian akibat hangusnya sabut kelapa mencapai Rp600 juta. Sementara itu, kerugian akibat kerusakan kapal pancing masih dalam tahap penghitungan.

Salam juga mengimbau kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran. "Periksa secara berkala lingkungan sekitar, dan siapkan alat pemadam kebakaran (apar) di tempat strategis," pesannya.

Selain petugas pemadam kebakaran, sejumlah pihak turut membantu dalam upaya penanganan kebakaran ini, seperti TNI, BPBD, relawan, dan masyarakat sekitar. (man)