(Foto: humas/kab/bwi/dok)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi tetap menjadi pilihan jujugan favorit wisatawan untuk mengisi libur lebaran tahun ini. Selain beragam destinasi mulai pantai hingga gunung, berbagai atraksi ritual budaya bakal digelar mengisi momen libur lebaran.
“Selain beragam destinasi mulai dari kuliner, wisata alam, di Banyuwangi juga ada berbagai hiburan atraksi wisata menarik yang siap digelar. Ini bisa menjadi pilihan wisata dan edukasi bersama keluarga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (29/4/2025).
Seperti Barong Ider Bumi, yang
digelar suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glaagah. Digelar setiap tanggal 2
Syawal atau hari kedua Idul Fitri. Tahun ini, jatuh pada tanggal 1 April 2025.
Tradisi ini merupakan ritual
bersih desa dan tolak bala yang dilakukan oleh warga Osing sejak sejak tahun
1800-an. Dalam tradisi ini, warga mengarak Barong keliling desa sambil
melantunkan tembang macapat yang berisi doa.
Ritual diakhiri dengan selamatan
yang menyajikan Pecel Pitik, makanan khas warga Osing Desa Kemiren.
Selain Barong Ider Bumi, ada juga
Seblang Olehsari. Ritual ini berlangsung pada minggu pertama bulan Syawal di
Balai Adat Olehsari. Tahun ini, Seblang akan diselenggarakan pada tanggal 4-10
April 2025.
Seblang merupakan tradisi kuno
yang berfungsi sebagai ritual tolak bala di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.
Penari dalam ritual ini merupakan seorang gadis yang memiliki garis keturunan
penari Seblang dan dipilih secara spiritual. Dengan nuansa magis yang kental,
sang penari akan menari dalam keadaan trance.
Selain itu juga ada Festival
Kebudayaan Puter Kayun tradisi warga Boyolangu, Kecamatan Giri, yang digelar
pada hari ke-7 hingga 10 bulan Syawal. Mulai dari Selamatan Kopat, Seni Budaya,
Kebo-Keboan hingga Puter Kayun akan meramaikan Festival Kebudayaan.
Tradisi Puter Kayun merupakan
bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah berjasa membuka jalan di kawasan
utara Banyuwangi yakni di sekitar pantai Watudodol. Warga melakukan napak tilas
dari Kelurahan Boyolangu menuju pantai Watudodol.
“Kami juga mengundang diaspora
(perantau) Banyuwangi ke pendopo, untuk memperkuat silaturahmi warga Banyuwangi
dari berbagai kota di indonesia dan belahan dunia. Kami ajak kumpul, saling
lepas kangen dan berharap bisa saling berbagi dan tukar ide bagaimana memajukan
Banyuwangi,” kata Ipuk.
Diaspora digelar di Banyuwangi, di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, 3 April 2025, mulai pukul 09.00, Acara menampilkan para diaspora asal Banyuwangi yang sedang mudik lebaran ke Banyuwangi dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri. Seperti Hongkong, Taiwan, Amerika, Rusia, Jerman, Australia, dan masih banyak lainnya. (humas/kab/bwi)