Hearing DPRD bersama Apindo dan KPH Banyuwangi Barat. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Komisi I DPRD Banyuwangi menggelar hearing bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan KPH Banyuwangi Barat terkait pengelolaan lahan hutan di wilayah Gunung Ranti, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Senin (1/8/2022).
Hearing untuk mencari jalan keluar dan menyelesaikan permasalahan yang ada, dipimpin Ketua Komisi I, Irianto. "Agenda hearing ini menindaklanjuti surat masuk dari Apindo terkait permasalahan pengelolaan Gunung Ranti dengan Perhutani KPH Banyuwangi Barat," kata Irianto.
Dalam hearing terungkap bahwa pengelolaan Gunung Ranti yang
berada di kawasan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat, sebelumnya dikelola
perseorangan melalui Perjanjian Kerjasama Sementara (PKS), namun terhenti di
tengah jalan. Padahal kesepakatan pengelolaan lahan berakhir Juli 2023.
Pengelolaan selanjutnya di take over oleh salah satu
anggota Apindo yang membidangi pertanian, perkebunan dan kehutanan. "Permintaan
dari Apindo, pengelolaan lahan langsung di take over dari perseorangan ke
Apindo. Tapi Perhutani kan punya regulasi yang mengatur soal PKS,"
ujarnya.
Irianto mengungkapkan, permasalahan antara Apindo dengan
Perhutani dapat terpecahkan dalam hearing. "Sudah ada titik temu.
Perhutani tidak keberatan Apindo mengelola lahan di Gunung Ranti, karena
Perhutani butuh mitra apalagi banyak masyarakat yang dilibatkan,"
ungkapnya.
Sekretaris DPC Apindo Banyuwangi, Danu Budiono, dalam
kesempatan itu mengungkapkan alasan mengadukan ke dewan terkait permasalahan
pengelolaan lahan hutan di Gunung Ranti.
"Sebenarnya hanya miss komunikasi saja, tapi kalau
tidak ada hearing ini mungkin masalah tidak cepat terselesaikan," ujar
Danu.
Menurutnya, Apindo telah mendapat penyerahan dari pengelola
sebelumnya. "Itu dibuktikan dengan pengelola lama yang tanda tangan di
atas materai lalu diserahkan kepada kami," katanya.
Selanjutnya Apindo melanjutkan pemanfaatan lahan hutan
tersebut dengan menanam ribuan pohon alpukat. Dalam prosesnya pun, kata Danu,
pihaknya melibatkan masyarakat sekitar dan dipantau langsung oleh tim
monitoring bentukan ADM Banyuwangi Barat.
"Namun tujuh bulan terakhir ini kami menemui kendala,
kita diminta untuk PKS dengan Adm Banyuwangi Barat, khusus untuk mengelola
Gunung Ranti dan hutannya seluas 170 hektar. Permasalahan ini yang akhirnya
kita cari solusi ke dewan. Sebab, hingga hari ini dalam mengelola Gunung Ranti,
Apindo telah habis biaya ratusan juta rupiah," pungkasnya. (fat)