Sejumlah anak yatim di Banyuwangi sedang mengikuti kursus gratis LKP EJC. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Anak yatim piatu di Banyuwangi berkesempatan mengikuti kursus gratis yang diberikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) English Japanese & Computer (EJC) Banyuwangi.
“Ini diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak yatim. Kami sudah memberikan kursus gratis bagi anak yatim sejak LKP EJC kita buka pada tahun 2002. Dan kursus gratis bagi anak yatim ini, menjadi program tahunan yang dilakukan LKP EJC," ujar Direktur yang juga owner LKP EJC, Agus Humaidi.
Bagi yang tertarik mengikuti kursus, bisa mendatangai LKP
EJC yang berlamat di Jl. Sidopekso No. 2, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi. Selain
di Jl. Sidopekso. Selain di Jl. Sidopekso, Agus juga melayani kursus di
rumahnya di Perumahan Villa Bukitmas Blok G no. 1. Kelurahan Giri. Namun ini
khusus untuk warga yang tinggalnya di sekitar tempat itu.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai guru di SDN
Kepatihan, Banyuwangi ini menyatakan, untuk mendapatkan fasilitas kursus gratis
ini, anak yatim hanya perlu menyerahkan persyaratan berupa fotocopy KTP ibu,
fotocopy surat kematian ayah, fotocopy Kartu Keluarga dan fotocopy akta
kelahiran. Namun menurutnya, persyaratan itu bersifat fleksibel.
“Kalau syarat-syarat itu tidak ada tapi ada yang menjamin
bahwa anak itu benar-benar yatim tetap kami terima. Karena fokus kami membantu.
Yang penting mereka benar-benar anak yatim kami terima,” jelasnya.
Suami dari Reyni Desita, S,Up menambahkan, anak yatim yang
ingin belajar di LKP EJC bisa memilih program apapun yang ada di sana. Mulai
kursus bahasa Inggris, bahasa Jepang maupun kursus komputer. Paket kursus di
LKP EJC menurutnya ada yang paket dua kali seminggu, ada juga yang paket all in
one.
“Mereka bebas memilih paket kursus atau pelatihan sesuai
yang mereka inginkan,” tegasnya.
Untuk paket kursus di LKP EJC, maai Agus, berlangsung
selama enam bulan. Setiap paket kursus diakhiri dengan ujian kenaikan tingkat.
Setelah menyelesaikan paket yang dipilih, anak yatim bebas untuk melanjutkan
kursusnya.
“Pokoknya di Lembaga kursus kami, anak yatim bebas sudah
dan gratis. Selamanya juga tidak apa-apa,” lontarnya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, karena masih dalam masa
pandemi, program kursus gratis bagi anak yatim ini hanya diperuntukkan bagi
anak yang yatim yang di bangku Sekolah Dasar (SD) dan yang sederajat.
Tahun-tahun sebelumnya, kata Dia, kursus gratis ini juga diberikan kepada
pelajar SMP atau SMA sederajat.
“Saat ini baru sekitar 15-20 orang anak yatim yang
mendaftar. Kalau sebelum masa pandemi biasanya dalam setahun, bisa sampai 100
anak yatim,” ungkapnya.
Untuk anak yatim yang belajar di LKP EJC juga diikutkan
berbagai event kejuaraan. Jika memang wali murid tidak memiliki biaya
pendaftaran, LKP EJC siap menanggung biaya pendaftaran untuk kejuaraan
tersebut. Sebelum pandemi, LKP EJC sendiri juga memiliki even perlombaan
tahunan.
“Selain itu, sebelum pandemi, anak-anak yang ikut program
bahasa Inggris juga kita ajak praktek langsung bertemu dengan turis mancanegara
ke Bali,” terangnya.
Mengenai alasannya
memberikan kursus dan pelatihan gratis bagi anak yatim, Agus mengaku dari sisi
spiritual, dirinya meyakini apabila menyantuni anak yatim, Allah SWT akan
mendekatkannya dengan Rasulullah. Dari sisi humanisme, dirinya mengaku bukan
berasal dari keluarga kaya. Sehingga dalam perjalanan hidupnya juga banyak
dibantu orang lain.
“Jadi pada saat saya punya Lembaga ini saya berfikir
bagaimana saya bisa berkontribusi kepada masyarakat,” pungkasnya. (fat)