Suasana Nyepi di Kampung Bali Patoman Berlangsung Tertib dan KidmatHari Raya Nyepi

Suasana Nyepi di Kampung Bali Patoman Berlangsung Tertib dan Kidmat

Pecalang berjaga di persimpangan jalan Desa Patoman, Blimbingsari, Banyuwangi. (Foto: Firman)

KabarBanyuwangi.co.id - Suasana sunyi dan lengang nampak terjadi di Kampung Bali, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, sejak Minggu (14/03/2021), siang ini. Tidak ada aktivitas warga maupun kendaraan yang berlalu-lalang di jalananan desa ini.

Agar pelaksaan tapa brata masyarakat Hindu tak tergangggu, seluruh akses jalan menuju kampung ditutup sementara menggunakan bambo. Begitu pula rumah-rumah warga hingga pura tampak tertutup tidak ada aktivitas sama sekali. Beberapa petugas keamanan atau pecalang tampak berjaga di setiap persimpangan untuk mengawasi agar tidak ada warga yang melintas.

Meski tidak hanya dihuni oleh umat Hindu, pelaksanaan Nyepi di desa ini tetap berlangsung tertib dengan toleransi tinggi. Tercatat, ada 253 kepala keluarga (KK) yang mayoritas beragama Hindu sudah lama berdampingan dengan umat Muslim di Kampung Bali.

Baca Juga :

Pada Nyepi Tahun Baru Saka 1943 ini, digunakan warga setempat untuk melakukan tapa brata penyepian di rumah masing-masing selama 24 jam nonstop. Perayaan Nyepi kali digelar lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya.

Pawai ogoh-ogoh yang biasanya digelar malam hari sebelum tapa brata berlangsung, untuk tahun ini ditiadakan menghindari kerumunan massa. Umat Hindu berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan perekonomian masyarakat, khususnya di Indonesia bisa bangkit kembali.


Keterangan Gambar : Suasana rumah warga Hindu di Desa Patoman sepi dan tidak ada aktivitas. (Foto: Istimewa)

“Harapan kami pada Nyepi kali ini agar pandemi segera berlalu. Kami berdoa agar Covid-19 ini segera sirna di muka bumi agar masyarakat bisa beraktivitas normal seperti dahulu kala,” kata Made Hardana, Kepala Dusun Kampung Bali Patoman.

Pada moment nyepi, seluruh umat Hindu melakukan tapa brata penyepian. Di antaranya amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak bepergian, dan amati lelanguan atau tidak mendengarkan hiburan. (man)