Khitanan massal di Banyuwangi menggunakan metode super ring. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Puluhan anak mengikuti khitanan massal di Pondok Pesantren (Ponpes) Darun Najah, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.
Kegiatan dibuka dengan kirab peserta khitanan massal yang berjalan beriringan didampingi para wali mengitari wilayah sekitar ponpes pada Minggu (17/11/2023) pagi.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Hj. Anisah Mahsunah Harun
mengatakan, khitan massal diikuti oleh 20 anak dari berbagai wilayah di
Banyuwangi. Seperti dari Kecamatan Cluring, Glagah, dan Banyuwangi Kota.
Selain khitan massal, di tempat yang sama juga dibuka 30
stand kuliner dan layanan cek kesehatan dan pengobatan secara gratis untuk
masyarakat umum di wilayah itu.
Dalam kegiatan yang sekaligus menyambut Hari Jadi
Banyuwangi (Harjaba) ke-252 dan Hari Ibu itu, pihak panitia juga memberikan
santunan kepada 45 anak yatim-piatu.
"Kegiatan bakti sosial ini menjadi momen berbagai dengan sesama, sekaligus dalam rangka menyambut Hari Jadi Banyuwangi ke-252 dan Hari Ibu. Dan insyaallah kegiatan ini akan terus berkelanjutan sesuai kebutuhan dan kemampuan kita," kata Wakil Ketua Bidang Kesehatan PC Muslimat NU Banyuwangi tersebut.
Geliat UMKM pada kegiatan khitanan massal di sekitar ponpes Darun Najah, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
Ketua PC Muslimat NU Banyuwangi Hj. Ma'mulah Harun
menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kerja sama dengan
lembaga NU, IPNU, IPPNU, Klinik Firdaus, dan RSNU.
"Kami cinta Banyuwangi, maka itu momen Harjaba ini
kami persembahkan pada tanah kelahiran tercinta," kata Hj Ma'mulah Harun
yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai PKB.
Sementara itu, Owner Klinik Firdaus, dr Khusnul Abidin
menerangkan, proses khitan menggunakan teknik super ring. Metode ini tanpa
memakai jarum suntik, tanpa dijahit, dan tanpa diperban.
"Dengan metode super ring ini, proses khitan hanya butuh waktu beberapa menit. Hasilnya pun lebih rapi dan anak akan lebih nyaman dengan langsung bisa beraktivitas, kata Khusnul.
Proses pemulihan atau penyembuhan pasca sunat, kata Khusnul, bisa dengan cara direndam, kemudian akan pulih rata-rata sepuluh sampai lima belas hari.
"Kami akan lakukan pendampingan selama proses pemulihan berlangsung, sehingga anak maupun orang tua bisa konsultasi langsung," tambahnya.
Tim medis dan panitia foto bersama dengan puluhan anak yang mengikuti khitanan massal. (Foto: Fattahur)
Salah satu orang tua peserta khitan massal, Sugiono
bersyukur sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya
kegiatan bakti sosial seperti ini.
"Saya tahunya kegiatan ini dari medsos, kemudian anak
saya langsung kita daftarkan. Alhamdulillah hasilnya memuaskan. Terimakasih NU,
terimakasih Klinik Firdaus," ujarnya.
Sugiono mendampingi putranya, Ma'ruf Mutawakkil (9). Bocah
kelas 3 SD ini mendapat baju koko, bingkisan, uang saku dan sertifikat sudah
khitan.
"Sudah dikhitan, Alhamdulillah tidak sakit," kata
bocah asal Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi itu sambil mengangguk.
(fat)