Ratusan warga antre untuk mendapat gas elpiji di depan Gedung Juang. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Operasi pasar gas elpiji 3 kilogram oleh Pertamina dan Dinas Koperasi, Usaha dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, di depan Gedung Juang, diserbu warga, Senin (24/7/2023).
Ratusan warga rela antre berjam-jam sejak pagi untuk bisa mendapatkan gas elpiji 3 kilogram subsidi pemerintah yang sejak sebulan terakhir ini sulit didapat.
Lantaran operasi pasar kecamatan Banyuwangi hanya fokus
di satu titik, warga juga harus rela berdesakan untuk bisa mendapatkan gas
elpiji dengan harga 16 ribu per tabungnya.
Rohana, salah seorang padagang nasi pecel di wilayah
Banyuwangi mengatakan, sejak empat hari dirinya tak mendapatkan gas elpiji.
“Saya antre mulai pagi belum dapat, sampai sekarang belum
dapat. Sudah empat hari ini saya ga dapat gas elpiji, saya kan jualan nasi
pecel. Jadi bingung kalau ga ada gas,” kata Rohana.
Warga dan tabung gas berjejer menunggu giliran. (Foto: Fattahur)
Rohana juga mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kilogram yang
dianggapnya sangat dibutuhkan masyarakat kecil. Sebab kalau pun dapat gas
elpiji harus keliling hingga luar kota Banyuwangi, dengan harga lebih mahal.
“Saya kemarin-kemarin nyari gas elpiji sampai keliling,
Rogojampi, Srono. Harganya macam-macam, ada yang 20 ribu bahkan sampai 25 ribu per
tabung. Padahal harga normalnya hanya 16 ribu. Daripada gak jualan, terpaksa
dibeli,” keluh Rohana.
Rohana berharap kepada pemerintah agar segera mengatasi
persoalan kelangkaan gas elpiji yang dianggapnya dapat menyengsarakan rakyat
kecil. Terlebih menurutnya dia hanya seorang pedagang kecil.
“Saya berharap kepada pemerintah segera mengatasi ini.
Saya ini kan orang kecil hanya jualan nasi pecel kecil-kecilan. Kalau pun harga
gas naik, yang penting barangnya ada,” harapnya.
Sekertaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Mujiono yang turut
memantau langsung jalannya operasi pasar menyebutkan, masyarakat jangan panik
dengan kelangkaan gas elpiji.
Pada operasi pasar kali ini, Kecamatan Kota Banyuwangi
mendapatkan jatah 1600 tabung gas elpiji. Untuk mendapatkan satu tabung gas
elpiji, warga diwajibkan menyertakan kartu identitas diri.
Dalam hitungan jam, 1600 gas elpiji ludes diserbu warga. Bahkan
tak sedikit warga harus gigit jari lantaran ketersedian gas elpiji sudah habis.
“Jangan panik lah. Saya kira percaya kepada kami, kami
mempunyai tim pengendali inflasi daerah, salah satunya ada pertamina. Kalau bulog
juga masuk di kami. Ini yang langka adalah tabung gas elpiji,” sebut Mujiono.
Sekertaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Mujiono. (Foto: Fattahur)
Mujiono menambahkan, pada operasi pasar kali ini,
pemerintah menyiapkan sekitar 16 ribu tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang
diperuntukkan masyarakat di beberapa kecamatan di Banyuwangi.
“Mulai hari ini ada operasi pasar dibeberapa tempat, ada
sekitar 10 titik akan di distribusikan sekitar 16 ribu tabung gas elpiji,”
tambahnya.
Versi pemerintah daerah, langkanya gas elpiji 3 kilogram
tersebut disebabkan pasokan dari Pertamina kurang. Sedangkan permintaan
masyarakat tinggi.
Warga berharap kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat kecil tersebut segera tertangani oleh pihak terkait. (fat)