KabarBanyuwangi.co.id – Ribuan pemudik terus memadati area pelabuhan penyebrangan ASDP Ketapang Banyuwangi, Selasa (19/5/2020) siang. Para pemudik yang sebagian besar dari wilayah Indonesia bagian timur seperti, Bali dan NTT ini didominasi penumpang pejalan kaki yang hendak pulang kampung.
“Saya dari Bali mau ke probolinggo meskipun ada larangan mudik saya tetap mudik. Memilih mudik kepingin lebaran di kampung bersama keluarga. Soalnya di Bali juga tidak ada kerjaan sejak musim corona. Saya bersama teman bawa surat keterangan kesehatan. Rencana balik kalau sudah reda pandemi corona,” kata Sugiarti pemudik asal Nganjuk.
Dari data posko Gugus Tugas Percepatan Covid-19 check point pelabuhan penyeberangan ASDP ketapang, Banyuwangi, penumpang yang masuk tercatat sudah mencapai 31.128 orang pemudik.
Sementara itu, meski diperbolehkan melakukan perjalanan mudik, mereka diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebelum meninggalkan pelabuhan, seluruh pemudik dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun, pendataan riwayat kesehatan, dan menjalani penyemprotan cairan disinfektan.
Hal ini dikalukan untuk mengantisipasi terjadinya penularan dan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Seluruh pemudik wajib dilakukan pemeriksaan kesehatan dan didata riwayat kesehatanya. Mereka juga kami periksa apakah membawa surat keterangan apa tidak. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” ucap petugas kesehatan.
Hingga saat ini, data dari posko angkutan lebaran ASDP Ketapang, terjadi peningkatan arus penumpang kapal ferry dari Pulau Bali ke Jawa sejak beberapa hari terakhir. Mengantisipasi melonjaknya pemudik, pihak ASDP Ketapang mengoperasikan 32 armada kapal ferry yang siap melayani jasa penyeberangan lintas, Jawa-Bali. (eko)