Petani di Banyuwangi Rugi Besar Buntut Harga Cabai Merah Besar AnjlokAsosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Korda Jatim

Petani di Banyuwangi Rugi Besar Buntut Harga Cabai Merah Besar Anjlok

Petani memilih cabai merah sebelum diperjualbelikan. (Foto: Fattahur/Dok)

KabarBanyuwangi.co.id - Sudah lebih dari sebulan harga jual komoditas cabai merah besar turun drastis dibawah Rp 10 ribu. Kondisi ini membuat petani di Kabupaten Banyuwangi merugi.

Cabai merah besar di tingkat petani dipatok murah hanya Rp 3-5 ribu per kilogram. Harga tersebut berada di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar Rp15 ribu per kilogram.

"Tentu petani rugi besar, karena harga cabai turun drastis di bawah HPP. Ini sudah berlangsung lebih dari sebulan," kata Priyo, Pengurus Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Korda Jatim, Jumat (11/10/2024).

Baca Juga :

Priyo menyebut, anjloknya harga cabai merah besar ini berbanding terbalik dengan melonjaknya harga pupuk, pestisida, dan biaya lainnya. Sehingga membuat banyak petani di wilayahnya harus menanggung kerugian sekitar Rp 12 ribu perk kilogramnya.

Menurut Priyo, kondisi ini hampir mirip dengan yang terjadi pada 12 dan 5 tahun silam. Dimana kondisi ini disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, jumlah produksi meningkat signifikan, panen raya serempak, hingga menurunnya daya beli masyarakat.

"Awal bulan ini kami sudah mengirim surat terbuka kepada Presiden, berharap ada solusi atas persoalan yang terjadi pada petani cabai di Banyuwangi," kata Priyo saat dikonfirmasi melalui selulernya.

Pria asal Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi ini berharap agar pemerintah hadir di saat harga cabai mahal maupun murah. Juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi persoalan yang menyangkut kesejahteraan petani dan keberlangsungan produksi cabai.

"Dalam surat terbuka yang kita kirim itu, kami berharap kepada pemerintah untuk mengeluarkan regulasi baru terkait fluktuasi harga cabai. Kami meminta pemerintah hadir baik disaat harga cabai mahal maupun murah," ujarnya.

Pihaknya juga mengharapkan adanya manajemen pola tanam untuk menghindari kapasitas berlebih. "Kami juga meminta pemerintah menetapkan harga dasar, dengan menghadirkan industri cabai di sentra yang berfungsi untuk menyerap kelebihan pasokan serta menyalurkan ke perusahaan ketika harga cabai mahal," jelasnya. (fat)