Ponsel milik pegawai Lapas Banyuwangi diperiksa deteksi judol. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Puluhan pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, dites urine. Tak hanya itu, ponsel milik mereka juga diperiksa, Kamis (5/12/2024).
Pemeriksaan dipantau langsung oleh Kalapas Banyuwangi, Agus Wahono. Satu persatu ponsel milik petugas, diteliti secara cermat untuk mendeteksi aplikasi maupun aktivitas yang mengarah dengan praktik judi online (judol).
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pegawai di Lapas
Banyuwangi bersih dan terbebas dari aktivitas judi online,” ujar Agus.
Menurut Agus, inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan ini
dalam rangka mendukung upaya pemerintah memberantas judol di kalangan aparatur
pegawai nasional (ASN).
"Judol tidak memberikan dampak positif. Jika tidak
dicegah, maka akan berdampak pada keamanan dan ketertiban di Lapas Banyuwangi,”
ungkapnya.
Agus menegaskan pemeriksaan ponsel akan dilakukan secara
berkala. Ia tidak akan memberi toleransi bagi pegawai yang kedapatan memiliki
aplikasi ataupun jejak aktivitas judol di perangkat pribadi mereka.
“Sebagai bentuk komitmen kami dalam mencegah dan
memberantas judi online, maka akan ada sanksi tegas terhadap siapapun yang
terlibat,” tegasnya.
Kalapas Banyuwangi juga memantau langsung pemeriksaan urine
terhadap 78 pegawai. Keseluruhannya menunjukkan hasil negatif.
"Hasil negatif ini menandakan pegawai kami tidak ada
yang bermain dengan obat-obatan terlarang maupun narkoba,” ujarnya.
Agus menjelaskan, tes urine ini sebagai upaya deteksi dini
dalam mendukung program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba (P4GN).
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah peredaran
gelap narkoba. Mulai dari penguatan pengawasan dan pemeriksaan setiap orang
maupun barang yang masuk ke dalam Lapas, hingga menggelar razia secara rutin ke
tiap-tiap kamar hunian warga binaan.
“Tes urine secara rutin juga dilakukan terhadap warga
binaan untuk memastikan tidak ada yang mengkonsumsi narkoba,” ungkapnya.
Pegawai Lapas Banyuwangi menjalani tes urine. (Foto: Istimewa)
Selain itu, lanjut Agus, peningkatan intelijen melalui
sinergi dengan aparat penegak hukum (APH) lain terus ditingkatkan untuk
mencegah dan mengantisipasi berbagai upaya penyelundupan narkoba ke dalam
Lapas.
Untuk itu, Agus menghimbau kepada seluruh pegawai, warga
binaan, maupun masyarakat untuk tidak menyelundupkan barang terlarang tersebut
ke dalam Lapas.
“Jika ada yang terbukti memasukkan narkoba maupun
obat-obatan terlarang lainnya, akan kami serahkan kepada pihak yang berwajib
untuk diproses hukum,” tandasnya. (fat)