Siswi SMAN 1 Glagah Banyuwangi Cetak Sejarah, Raih Perak di Olimpiade Matematika InternasionalSMAN 1 Glagah Banyuwangi

Siswi SMAN 1 Glagah Banyuwangi Cetak Sejarah, Raih Perak di Olimpiade Matematika Internasional

Dua siswi SMAN 1 Glagah Banyuwangi sabet Silver Medal di ajang Philippine International Mathematical Olympiad. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id, FILIPINA – Prestasi gemilang ditorehkan oleh dua siswi SMAN 1 Glagah Banyuwangi, Helen Maurelle Wijayanti dan Rosyyane Allyna Rachim. Keduanya berhasil meraih medali perak dalam ajang bergengsi Philippine International Mathematical Olympiad (PhIMO) yang diselenggarakan di Manila, Filipina, pada 20-23 September 2024.

Prestasi di kancah Internasional ini tidak hanya mengharumkan nama sekolah dan Banyuwangi, tetapi juga membawa harum nama Indonesia di mata dunia. Kompetisi diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara ini menuntut peserta untuk memecahkan soal-soal matematika tingkat tinggi yang sangat menantang.

Sebelum meraih prestasi gemilang di Filipina, Helen dan Rosyyane telah melewati seleksi ketat tingkat nasional. Keduanya berhasil menyisihkan ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan berhak mewakili negara dalam ajang internasional.

Baca Juga :

Kepala SMAN 1 Glagah, Abdullah S.Pd., M.T., mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh kedua siswinya. Dengan prestasi ini, mereka membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing di level internasional.

"Prestasi ini membuktikan bahwa siswa-siswi SMAN 1 Glagah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan siswa-siswi dari negara lain. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mereka untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi," ujar Abdullah, Selasa (24/9/2024).

Persiapan yang matang dan dukungan penuh dari guru, orang tua, serta sekolah menjadi kunci keberhasilan mereka. Sandra Trisyarini, S.Pd, guru matematika sekaligus pembina olimpiade di SMAN 1 Glagah mengungkapkan, kedua siswinya memiliki potensi luar biasa dan semangat belajar tinggi.

"Mereka berdua adalah siswa yang cerdas dan pekerja keras. Mereka selalu berlatih dengan tekun dan tidak pernah menyerah menghadapi tantangan," ujar Sandra.

Ajang PhIMO memang bukan hal mudah. Soal-soal yang disajikan sangat kompleks dan menuntut pemahaman konsep matematika yang mendalam. Namun, Helen dan Rosyyane berhasil mengatasi semua tantangan tersebut dengan percaya diri.


Sandra Trisyarini, S.Pd, guru matematika sekaligus pembina olimpiade SMAN 1 Glagah dampingi Helen dan Rosyyane. (Foto: Istimewa)

"Awalnya saya merasa gugup karena ini adalah kompetisi internasional pertama saya. Tapi, dengan dukungan dari semua pihak, saya berhasil melewati semua rintangan," ungkap Helen.

Senada dengan Helen, Rosyyane juga mengaku bahwa soal-soal yang diberikan sangat menantang. Namun, ia tetap optimis dan berusaha memberikan yang terbaik.

"Saya sangat bersyukur bisa meraih medali perak. Ini adalah hasil dari kerja keras saya dan dukungan dari semua orang," ucap Rosyyane dengan penuh semangat.

Prestasi yang diraih oleh Helen dan Rosyyane tentu saja menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lainnya, khususnya di Banyuwangi. Mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat pantang menyerah, dan dukungan yang kuat, mimpi untuk meraih prestasi di tingkat internasional bukanlah hal yang mustahil.

Ke depannya, Helen dan Rosyyane juga akan menghadapi empat perlombaan tingkat nasional di berbagai universitas pada periode September hingga November 2024. (sat)