Ilustrasi. (Foto: pinterest.com)
KabarBanyuwangi.co.id – ARH, seorang pesilat berusia 14 tahun dari salah satu perguruan silat di Kabupaten Banyuwangi, dikabarkan meninggal dunia.
Pesilat muda itu sempat tak sadarkan diri sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia saat menjalani ujian kenaikan tingkat bersama pelatih dan beberapa rekannya.
Paman korban, Eksan mengaku syok begitu menerima kabar
kepergian keponakannya tersebut.
"Saya dapat kabar itu jam dua lebih, posisi
keponakan saya sudah berada di puskesmas. Pas saya sampai, sudah
meninggal," ujar Eksan kepada wartawan, Senin (23/9/2024).
Berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga,
korban bersama beberapa temannya mengikuti latihan dan kenaikan tingkat pencak
silat.
"Katanya waktu ikut kenaikan tingkat itu, ada
pemukulan satu sampai dua kali hingga keponakan saya terjatuh dan pingsan. Dari
hasil pemeriksaan medis, ada luka lebam," kata Eksan.
Pasca kejadian, pihak keluarga korban mendatangi kantor
polisi untuk melaporkan peristiwa yang menimpa pesilat muda tersebut.
Kapolsek Tegalsari, Iptu Achmad Rudi menyampaikan, korban
pada Minggu (22/9/2024) siang mengikuti ujian kenaikan sabuk bersama empat
rekannya dan seorang pelatih berusia 17 tahun.
"Keterangan yang kita peroleh, saat penguatan fisik,
pelatih secara bergiliran memukul dada semua siswa. Ketika giliran korban,
pelatih memukul dada korban sehingga terjatuh ke belakang dan tidak sadarkan
diri," bebernya.
Korban sempat mendapat bantuan nafas buatan dari warga
setempat, namun karena tidak ada respon, korban langsung dibawa ke Puskesmas
Tegalsari.
"Saat di periksa oleh tenaga medis, korban
dinyatakan sudah meninggal dunia. Setelah itu, jenazahnya dibawa ke RSUD Blambangan,"
kata Kapolsek Tegalsari.
Karena pihak keluarga menolak untuk diautopsi, jenazah
pesilat muda itu langsung diserahkan untuk dimakamkan.
Sementara kedua orang tua korban yang baru saja tiba dari
Cikarang, Jawa Barat langsung histeris mengetahui anak pertamanya sudah
meninggal. (fat)