Soal Hujan Lebat Guyur Banyuwangi hingga Merendam Ratusan Rumah, Ini Penjelasan BMKGBMKG Banyuwangi

Soal Hujan Lebat Guyur Banyuwangi hingga Merendam Ratusan Rumah, Ini Penjelasan BMKG

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Benny Gumintar menyampaikan prakiraan cuaca melalui monitor. (Foto: Fattahur/Dok)

KabarBanyuwangi.co.id - Banjir merendam ratusan rumah di lima kelurahan di Banyuwangi, Senin (28/11/2022). Banjir terjadi setelah wilayah ini diguyur hujan deras sepanjang sore hingga malam.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut curah hujan yang terjadi di Banyuwangi kemarin itu mencapai 106 milimeter. Kondisi hujan ini tergolong ekstrem.

"Peningkatan curah hujan dengan durasi lama atau lebih dari 2 jam itu bisa menyebabkan banjir atau genangan," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Benny Gumintar, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga :

Benny menjelaskan, hujan lebat dengan durasi cukup lama yang melanda sejumlah wilayah perkotaan Banyuwangi disebabkan adanya anomali peningkatan suhu permukaan laut.

"Anomali suhu muka laut di perairan utara Jawa Timur dan Selat Madura cenderung lebih tinggi dibanding biasanya. Jadi nilainya itu menunjukkan positif 0,5 hingga 2,5 derajat celsius di perairan itu," jelasnya.

Menurut Benny, anomali suhu permukaan air laut tersebut berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah utara Jawa Timur, termasuk Banyuwangi.

"Anomali ini berkontribusi terhadap penambahan massa uap air. Penambahan massa uap air itu menyebabkan percepatan pertumbuhan awan-awan hujan. Seperti awan cumulonimbus dan awan cumulus," paparnya.


Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Sedangkan untuk kondisi angin, kata Benny, terjadi shearline atau belokan angin pada lapisan 3.000 feet. Dimana, shearline ini menyebabkan perlambatan kecepatan angin.

"Jadi, kecepatan anginnya yang lambat, dapat meningkatkan aktivitas dan pertumbuhan awan hujan di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi," tuturnya.

Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan, mengingat Banyuwangi saat ini telah memasuki musim penghujan. Sementara puncaknya diprediksi akan berlangsung pada Desember 2022 - Januari 2023.

"Saat musim penghujan, kami imbau masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan," tandasnya. (fat)