Kondisi warga Kampung Mandar di tengah banjir rob yang tak lekang surut selama tiga hari. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Hingga kini ratusan rumah di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, masih digenangi banjir rob. Genangan air laut pasang tersebut merendam permukiman selama tiga hari sejak Senin (26/5/2025) dengan ketinggian 50 hingga 100 sentimeter.
Sumiati warga setempat mengatakan, setiap pagi, air laut perlahan merangkak naik melalui gorong-gorong dan selokan, lalu masuk ke dalam rumah-rumah yang letaknya lebih rendah. "Biasanya cuma 10 sentimeter. Ini sampai setengah sampai satu meter, masuk semua ke rumah," kata Sama'ati, Selasa (27/5/2025).
Menurut Sama'ati, sebelumnya banjir rob hanya berlangsung
dua jam dan air dan tak sampai masuk ke dalam rumah, mengakibatkan sejumlah perabotan
rumah tangga, kasur, hingga lemari ikut terendam.
“Aktivitas warga terganggu menggambarkan betapa sulitnya
hidup di tengah kondisi tersebut. Kalau orang ketiduran pas banjir, kasurnya
pasti basah semua," cetus Sama'ati.
Melihat kondisi tersebut, warga Kampung Mandar berupaya
melakukan antisipasi mandiri. Mereka sibuk membuat tanggul sederhana di depan
pintu rumah menggunakan karung pasir atau kayu seadanya,
“Warga berharap bisa menahan laju air, upaya mandiri
warga ini seringkali tak cukup kuat menghadapi debit air yang terus meninggi,”
keluhnya.
Tak hanya merendam ratusan rumah, air rob juga membawa
sampah-sampah dari laut, menambah kekhawatiran akan timbulnya penyakit kulit,
seperti gatal-gatal, di kalangan warga.
Hingga berita ini dimuat pada Rabu (28/5/2025) siang,
warga Kampung Mandar masih tetap bersiaga. Mereka hanya bisa menunggu air surut
dan berharap pemerintah segera turun tangan.
"Harapannya supaya ini dikasih jalan air yang baik,
biar tidak masuk ke rumah-rumah. Kalau cuma di halaman enggak apa-apa. Ini
rumah warga ini masuk semua," pinta Sama'ati.
Menanggapi bencana rob yang terus berulang, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi sebelumnya pernah menyatakan
kesiapan mereka dalam mencari solusi jangka panjang.
"Kami sedang mengupayakan solusi untuk mengatasi
masalah yang berulang bagi warga pesisir. Salah satu solusi yang sedang
dipertimbangkan adalah pemasangan pintu klep di ujung gorong-gorong
drainase," tegas Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto.
Ia juga menambahkan pentingnya mempertimbangkan pompa air, terutama ketika pasang tinggi bertepatan dengan hujan deras. Pihak BPBD juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas terkait dan masyarakat, untuk menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan. (man)