(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Program pendidikan gratis berbasis asrama untuk keluarga miskin yang digagas Presiden Prabowo Subianto, Sekolah Rakyat siap dibuka di Banyuwangi.
Saat ini kuota siswa untuk rombongan belajar tingkat SMP dan SMA sudah terpenuhi, tinggal tingkat SD yang masih dibuka pendaftaran.
“Alhamdulillah kuota siswa untuk
tingkat SMP dan SMA sudah terpenuhi. Mereka akan memulai sekolah secara resmi
pada tahun ajaran 2025/2026,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Para siswa tingkat SMP dan SMA
yang diterima telah dibuatkan SK Bupati. Kuota Sekolah Rakyat Banyuwangi untuk
tingkat SD sebanyak satu rombel serta tingkat SMP dan SMA masing-masing
sebanyak dua rombel. Tiap rombel diisi oleh 25 siswa.
Untuk kuota rombel tingkat SMP
dan SMA saat sudah terpenuhi, sementara tingkat SD masih dibuka pendaftaran.
Salah satu upayanya dilakukan melalui penjaringan oleh koordinator wilayah
kecamatan bidang pendidikan.
“Karena ini sekolah dengan konsep
asrama, bisa dimaklumi jika orangtua mungkin belum tega melepas anak-anaknya ke
asrama sejak usia awal SD,” jelas Ipik.
“Kami juga berkoordinasi dengan
Kemensos agar untuk tingkat SD bisa dimulai dari kelas empat atau lima, tidak
harus dari kelas satu,” imbuh Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Sosial
Henik Setyorini, siswa berasal dari keluarga miskin yang berasal dari desil
satu dan dua Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial
(Kemensos).
“Program ini diperuntukkan bagi
warga tidak mampu. Bagi yang akan mendaftar silakan menghubungi pendamping
keluarga harapan (PKH) di wilayah masing-masing,” terangnya.
“Jika tidak tahu siapa
pendampingnya, bisa melapor ke desa/kelurahan, nanti akan dihubungkan,”
tambahnya.
Untuk pendaftar tingkat SD,
lanjut Henik, kuota 25 orang siswa dengan rentang usia sembilan sampai sebelas
tahun.
Untuk proses pembelajarannya,
kata Henik, akan dilaksanakan di Gedung Diklat PNS di Kecamatan Licin. Saat ini
gedung tersebut masih dalam tahap renovasi.
“Targetnya renovasi bisa selesai bulan Juni dan bisa difungsikan saat ajaran baru dimulai pada bulan Juli,” pungkas Henik. (humas/kab/bwi)