Wakil Ketua DPRD Banyuwangi dari Fraksi Golkar, Ruliyono tunjukkan surat permohonan pencabutan PPKM. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono meminta pemerintah pusat segera mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sebab, pemerintah telah berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan baik.
Permintaan pencabutan PPKM itu akan disampaikan melalui surat terbuka yang rencananya akan dikirimkan langsung kepada Presiden RI Joko Widodo.
"Hari ini atau paling lambat besok, saya akan berkirim
surat kepada Bapak Presiden Jokowi untuk memohon dan mencabut PPKM," kata
Ruliyono yang juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Selasa
(15/3/2022).
Ada beberapa alasan yang menurutnya PPKM harus dicabut.
Diantaranya ia meyakini, saat PPKM dicabut nanti, Covid-19 bukan lagi pandemi
tetapi sudah menjadi endemi.
"Kami mempunyai keyakinan bahwa dengan dicabutnya PPKM, maka pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi. Jadi endemi berarti
kekuatan Covid-19 menurun, seperti flu biasa. Harapan kita seperti
itu," tuturnya.
Selain itu, sebentar lagi masyarakat di Indonesia khususnya
umat islam, akan menghadapi bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Terlebih lagi, masyarakat di Indonesia selama dua tahun terakhir ini mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 disusul dengan naiknya harga minyak bumi di seluruh dunia. Belum lagi dampak perang Rusia-Ukraina. "Ini tentunya mengindikasikan semua sektor akan terpengaruhi," kata Ruliyono.
Jika PPKM dicabut, menurutnya, masyarakat tidak lagi
khawatir dan akan lebih tenang dalam bekerja untuk persiapan menghadapi
Ramadhan dan Lebaran.
Saat ini ada sekitar sepuluh negara
yang sudah berdamai dengan Covid-19. Di antaranya Arab Saudi, Singapura,
Inggris, Korea Selatan, Francis, Finlandia, New Zealand, Australia, Norwegia,
Swedia. "Berarti ini kan sudah banyak yang hidup berdamai," ucapnya.
"Saya yakin beliau tatkala mencabut PPKM kita hidup
new normal, Insyaallah akan menjadi new normal seterusnya, dan akselerasi
pembangunan tidak akan terhenti dan lebih cepat lagi," pungkasnya. (fat)