Prakirawan BMKG Banyuwangi, Gede Agus Purbawa menunjukkan prakiraan cuaca melalui monitor. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Gede Agus Purbawa mengatakan, fenomena ini dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir hingga angin kencang.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap
cuaca ekstrem dampak fenomena La Nina berupa angin kencang dan hujan lebat yang
berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor hingga angin
kencang," katanya, Senin (17/10/2022).
Gede Agus Purbawa menerangkan, La
Nina adalah fenomena naiknya suhu muka laut (SML), di mana
bagian tengah Samudera Pasifik mengalami pendinginan di bawah kondisi
normalnya.
Kondisi itu memicu percepatan pertumbuhan awan hujan yang
berdampak pada intensitas hujan yang dihasilkan.
"La Nina sedang terjadi di Samudera Pasifik itu yang
menyebabkan hujan terjadi dengan intesitas tinggi," tambahnya.
Selain itu, imbas dari La Nina juga menyebabkan majunya
jadwal musim penghujan di Banyuwangi. Seharusnya musim hujan terjadi pada bulan
November, kali ini lebih maju sejak September lalu.
"Jadi musim hujannya maju. Di Banyuwangi barat dan
selatan untuk puncak musim hujannya diprediksi Desember sampai Januari.
Sementara Banyuwangi utara dan timur itu bisa Januari hingga Februari 2023 baru
memasuki musim hujan," ujarnya.
BMKG memprakirakan La Nina akan berlangsung hingga periode
Desember 2022 hingga Februari 2023. Setelahnya akan berangsur menuju kondisi
netral.
"Apabila curah hujan tinggi, waspadai potensi angin
kencang dan petir. Serta saat perjalanan di darat juga hati-hati jalanan licin,
karena curah hujan meningkat," pungkasnya. (fat)