BPJS Kesehatan Banyuwangi Sosialisasi Program JKN Kepada Penyandang DisabilitasBPJS Kesehatan Banyuwangi

BPJS Kesehatan Banyuwangi Sosialisasi Program JKN Kepada Penyandang Disabilitas

Sosialisasi program JKN oleh BPJS Kesehatan Banyuwangi bersama kelompok disabilitas. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Banyuwangi, menggelar sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada penyandang disabilitas.

Kegiatan sosialisasi yang diikuti 91 orang tersebut, berlangsung di Ruang Rindu Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Selasa (10/12/2024).

Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Nasional, sekaligus untuk memberikan pemahaman tentang hak dan manfaat JKN.

Baca Juga :

Kepala BPJS Kesehatan Banyuwangi, Titus Sri Hardianto menjelaskan, sosialisasi ini menjadi bagian komitmen lembaganya untuk memastikan semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dapat memahami dan memanfaatkan layanan JKN secara maksimal.

"Kami juga mengarahkan peserta untuk menggunakan Mobile JKN, aplikasi ini memudahkan akses berbagai layanan, seperti antrean online, pembaruan data fasilitas kesehatan, dan pengecekan keaktifan peserta. Termasuk kartu digital JKN," kata Titus.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Banyuwangi, Khoirul Hidayat menekankan pentingnya sosialisasi ini bagi peningkatan derajat kesehatan penyandang disabilitas.

Menurutnya, peserta sosialisasi yang sudah mampu dan atau berkecukupan dapat mendaftar menjadi peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU).

“Bagi yang sudah mandiri secara finansial, bisa ikut kepesertaan JKN berbayar, nanti bisa pilih kelas dua. Bagi yang belum mampu, tapi mau mengajukan Penerima Bantuan Iuran (PBI), silahkan koordinasi dengan kami atau dengan petugas desa.

Intinya sama saja, bedanya hanya saat layanan rawat inap di RS, yang kelas dua bisa upgrade kelas VIP,” tambah Khoirul.

Salah satu peserta sosialisasi, Ustaz Bilal, membagikan pengalamannya menggunakan JKN saat istrinya menjalani pengobatan patah tulang dan melahirkan.

"Layanan BPJS Kesehatan sangat membantu. Ahamdulillah, selama pengobatan sakit istri saya, kami dilayani dengan sangat baik di rumah sakit. Termasuk saat anak saya lahir, langsung didaftarkan menjadi peserta JKN,” ujar Bilal.

Hal serupa disampaikan Nurul Imam, seorang peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).

"Pelayanannya cepat. Iuran saya dipotong 1 persen dari gaji, dan istri saya juga tercover. Pesan saya, jangan ragu, jangan khawatir dengan pelayanan JKN,” kata Imam. (fat)