Dihina di Grup WhatsApp, Pengurus Karteker PCNU Banyuwangi Lapor PolisiPCNU Banyuwangi

Dihina di Grup WhatsApp, Pengurus Karteker PCNU Banyuwangi Lapor Polisi

Pengurus karteker PCNU Banyuwangi dikawal banser mendatangi kantor polisi. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi mendatangi kantor polisi, dengan dikawal sejumlah Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Kamis (4/7/2024).

Kedatangan mereka untuk melaporkan salah satu akun WhatsApp yang diduga menghina kepengurusan karteker PCNU Banyuwangi dengan kata-kata yang tidak pantas.

"Kami melaporkan salah satu akun di sebuah grup percakapan WhatsApp yang menghina pengurus karteker PCNU Banyuwangi. Laporan ini memang mandat dari PBNU," kata Wakil Sekretaris PCNU Banyuwangi, Guntur Albadri usai keluar dari ruang Unit Harda Satreskrim Polresta Banyuwangi.

Baca Juga :

Pihaknya sengaja menempuh upaya hukum karena sejumlah alasan. Salah satunya karena di kepengurusan karteker PCNU Banyuwangi banyak kiai dan dan tokoh-tokoh besar dari Banyuwangi maupun luar daerah.

"Masak para kiai dan tokoh besar ini dihina dan dilecehkan oleh orang yang menurut kami sangat tidak bertanggung jawab. Maka kami berharap agar orang yang menghina itu bisa ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.

Fitrul Uyun Sadewa, pengacara dari Sekretaris Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) Banyuwangi menambahkan, pihaknya telah menyertakan barang bukti berupa tangkapan layar obrolan di sebuah grup WhatsApp tersebut.

Dia menyebut, grup tersebut dihuni oleh lebih dari 500 anggota. Namun tak semuanya saling kenal. Sehingga, ungkapan yang dilontarkan salah satu akun di grup percakapan tersebut telah diketahui banyak orang.

"Kita laporkan terkait UU ITE Pasal 27 ayat (3). Terkait unsurnya seperti apa masih dikaji kepolisian. Intinya kita laporkan sebagai wujud dan tanggung jawab kita mengemban amanah organisasi," kata Uyun.

Pihaknya berharap pemilik akun tersebut bisa segera diungkap dan diproses hukum. "Pengurus karteker hanya orang yang menjalankan tugas dari PBNU," jelasnya.

"Jadi jangan diserang pribadinya, jangan diserang pengurus-pengurusnya. Akan kita kejar siapa-siapa di balik akun tersebut," tambahnya. (fat)