Kader Posyandu Desa Pengatigan antusias ikuti pelatihan pembuatan cookies ubi jalar ungu yang bergizi tinggi. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Politeknik Negeri Banyuwangi
(Poliwangi) terus berinovasi dalam upaya pencegahan stunting sekaligus
mendukung program desa produktif.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, kampus vokasi
negeri di Bumi Blambangan ini melatih kader Posyandu Desa Pengatigan, Kecamatan
Rogojampi, untuk mengolah ubi jalar ungu menjadi cookies bergizi tinggi.
Pelatihan yang digelar Senin (28/7/2025) itu mengajarkan
kader Posyandu cara memanfaatkan bahan pangan lokal berupa tepung ubi ungu,
kacang merah, dan garut menjadi cookies sehat.
Produk kaya gizi ini diproyeksikan sebagai alternatif
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita.
Ketua tim pengabdian, Dini Nastiti Anjarsari, S.TP., M.P.,
menjelaskan, cookies berbahan lokal ini diformulasikan dengan kandungan gizi
tinggi sekaligus memiliki cita rasa lezat.
“Harapannya, produk ini bisa menjadi PMT yang disukai
anak-anak, sekaligus mendorong kemandirian pangan desa agar lebih produktif,”
ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima KabarBanyuwangi.co.id, Kamis
(28/8/2025).
Tim pengabdian masyarakat Poliwangi dan
perwakilan Posyandu Pengatigan berswafoto tunjukkan hasil produk. (Foto:
Istimewa)
Kegiatan ini digagas oleh tim dosen lintas program studi Poliwangi. Selain Dini dari Prodi Pengembangan Produk Agroindustri, hadir pula Aditya Wardana, S.S.T., M.T.P., dan Nur Syamsi Aisyah, S.E., M.Si. dari Prodi Agribisnis.
Ketiga akademisi tersebut turun langsung mendampingi kader Posyandu, mulai dari praktik produksi hingga edukasi manajerial.
Mereka juga melibatkan mahasiswa, yakni Ali Mashuri, M. Tullus Bahrul Ulum, Nur Aini Amalia, dan Rizal Efendi, untuk membantu transfer pengetahuan sekaligus melatih jiwa kepedulian sosial mahasiswa Poliwangi.
Dalam kegiatan tersebut, kader Posyandu tidak hanya belajar
membuat cookies, tetapi juga praktik langsung pengemasan, perhitungan biaya
produksi, hingga strategi pemasaran.
Tim pengabdian bahkan menghibahkan peralatan produksi serta
booklet panduan agar bisa diterapkan secara berkelanjutan.
Para kader Posyandu turut dibekali pengetahuan oleh
tim pengabdian Poliwangi. (Foto: Istimewa)
Menurut Dini, program ini tidak hanya fokus pada perbaikan
gizi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Kami ingin kader Posyandu Desa Pengatigan menjadi contoh
desa mandiri yang mampu mencegah stunting dengan memanfaatkan potensi lokal
secara berkesinambungan,” terangnya.
Dengan adanya inovasi ini, Desa Pengatigan diharapkan mampu
menjadi pionir desa bebas stunting di Banyuwangi. Produk cookies ubi ungu kaya
gizi tersebut diyakini mampu mendukung terwujudnya generasi sehat, mandiri, dan
produktif. (man)