Manejemen PT BSI bersama TN Meru Betiri lepas ratusan tukik di Pantai Muara Mbaduk Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Pantai Muara Mbaduk Sarongan di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi menjadi pusat kegiatan konservasi lingkungan yang menarik perhatian pada Kamis (10/8/2023).
Perusahaan tambang emas PT Bumi Suksesindo (BSI) bersama Taman Nasional Meru Betiri mengadakan acara tersebut sebagai upaya konservasi di lingkungan Pantai Muara Mbaduk.
Forpimka Pesanggaran, para pelajar, dan masyarakat sekitar
juga dilibatkan dalam kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan Hari
Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2023
tersebut.
Kegiatan konservasi yang diadakan meliputi pelepasliaran
500 ekor anak penyu atau tukik, penanaman pohon cemara, serta membersihkan
pantai.
Pantai Muara Mbaduk dikenal karena memiliki pasir yang
ditanami pandan laut dan dikelilingi oleh hamparan pegunungan hijau berbatasan
dengan Sungai Buyuk, yang melintasi Desa Kandangan dan Sarongan. Jarak Muara
Mbaduk dari site PT BSI sekitar 27,5 kilometer.
Menurut Manager of Government Affairs PT BSI, Iwa Mulyawan,
kegiatan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip
lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (ESG) dalam operasi pertambangan
mereka di Tujuh Bukit.
Salah satu aspek penting dari komitmen tersebut adalah
menjaga populasi penyu, yang berperan penting dalam ekosistem laut yang sehat.
“Bagi kami, penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik
bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, tetapi sudah menjadi komitmen perusahaan menuju pengelolaan
pertambangan yang proper,” kata Iwa.
Kegiatan konservasi ini juga memberikan dampak positif bagi
masyarakat setempat. Dengan penanaman pohon dan pembersihan pantai, area wisata
menjadi lebih menarik bagi wisatawan.
Hal itu sejalan dengan upaya PT BSI dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai teknik pertambangan yang baik dan pengelolaan lingkungan yang
tepat.
"Memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan
kegiatan-kegiatan konservasi selalu kami laksanakan setiap tahun,” ujar Iwa.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri,
Nuryadi berpendapat bahwa memilih Muara Mbaduk sebagai lokasi peringatan Hari
Konservasi Nasional adalah cara untuk mendidik masyarakat mengenai pentingnya
konservasi lingkungan.
Dalam peringatan Hari Konservasi Nasional bertema
“Hapungkal Himpa Kalingu (jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara)” ini,
dia juga menyoroti pentingnya melibatkan generasi muda dalam upaya pelestarian
lingkungan.
Oleh karena itu, pihak TN Meru Betiri selalu melibatkan
para pemuda dan pelajar dalam kegiatan-kegiatan konservasinya.
"Tetap semangat untuk melindungi, melestarikan,
memanfaatkan yang bijaksana, kemudian mengelola wisata yang berorientasi kepada
lingkungan,” kata Nuryadi.
Nuryadi berpesan terkait pentingnya menerapkan konservasi
dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam kawasan konservasi atau acara
tertentu.
Setiap individu dapat berkontribusi dengan tindakan
sederhana, seperti menjaga kebersihan lingkungan.
“Mari kita mulai (konservasi) dari lingkungan sekitar kita
dengan melakukan hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan,”
pintanya. (fat)