Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Gas elpiji ukuran 3 kilogram di Banyuwangi mengalami kelangkaan. Kondisi ini sudah berlangsung dalam sepekan terakhir.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku akan membahas persoalan ini dengan jajarannya, khususnya bagian perekonomian.
"Nanti akan kita tanya dan kita minta berkoordinasi
dengan Pertamina," kata Ipuk saat ditemui usai pelantikan PMI Banyuwangi,
Senin (12/6/2023).
Bupati Ipuk berharap Pertamina untuk segera mengatasi
persoalan kelangkaan gas elpiji bersubsidi tersebut. Ia khawatir persoalan ini
akan memicu terjadinya inflasi bila dibiarkan berlarut-larut.
"Kita berharap Pertamina untuk mencukupi kebutuhan
masyarakat. Sehingga tidak sampai terjadi inflasi karena langkanya gas
elpiji," ucapnya.
Sementara itu, pihak kepolisian segera melakukan kroscek
langsung menanggapi isu kelangkaan gas elpiji ini. Polresta Banyuwangi akan
menerjunkan tim Satgas Pangan untuk mencari tahu penyebabnya.
"Memang secara resmi kita belum dapat informasi langsung ya, tapi kita akan cek melalui kapolsek - kapolsek untuk mengetahui kondisi riilnya seperti apa," kata Kasat Reskrim, Kompol Agus Sobarnapraja, Rabu (14/6/2023).
Tabung
gas elpiji ukuran 3 kilogram biasa disebut gas melon. (Foto: Fattahur)
Pihak kepolisian akan melakukan analisa lebih lanjut
apabila elpiji bersubsidi ini benar terjadi kelangkaan.
"Jika memang betul (langka) kita akan lakukan
analisa dulu untuk mengetahui penyebabnya. Tentu kita akan undang pihak terkait
untuk rakor dan analisa," ungkapnya.
Menurutnya, gas elpiji ini termasuk dalam kategori Bahan
Pokok dan Penting (Bapokting), sehingga harus dilakukan penelusuran dengan
berbasis data.
"Karena itu kan harus pakai basis data. Kita belum
bisa statemen lebih rinci, karena kita harus tahu dulu permasalahannya apa,
alur apa yang menjadi penyebab, dan selangka apa," jelasnya. (fat)