Hasil Otopsi Kerangka di Kebun Tebu Glenmore, Ditemukan Memar dan Lilitan KabelRSUD Blambangan

Hasil Otopsi Kerangka di Kebun Tebu Glenmore, Ditemukan Memar dan Lilitan Kabel

Tim Medis RSUD Blambangan, Banyuwangi membungkus kerangka manusia yang ditemukan di kebun tebu Kecamatan Glenmore. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Kerangka manusia yang ditemukan di kebun tebu petak 19 Afdeling Sidodadi, Kebun Kalirejo, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, telah diotopsi oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, Selasa (26/10/2021).

"Proses otopsi dilakukan pada Senin malam (25/10/2021) kemarin. Secara umum kondisi jenazah sudah membusuk. Sudah tinggal tulang belulang atau kerangka. Diduga mayat itu meninggal 2 bulan atau lebih," kata Kepala Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan, dr. Solakhudin kepada wartawan,

Solakhudin mengungkapkan, kondisi jenazah sudah tinggal tulang belulang dan ada sisa sedikit daging maupun kulit. Hasil pemeriksaan, diketahui korban memakai baju lengan panjang berwarna coklat yang sudah memudar dengan merek hans peter, dan memakai sarung berwarna hitam polos merek Mangga.

Baca Juga :

Sementara hasil otopsi, kata Solakhudin, ditemukan adanya sedikit memar pada tulang tengkorak bagian kanan atas dan kiri atas. Selain itu, juga ditemukan dua lilitan atau jeratan yang berasal dari kabel yang sudah terkepang di sekitar leher korban.

 "Hasilnya ditemukan luka memar di kepala dan dua bekas jeratan di leher," ungkap dr. Solakhudin.

Dijelaskan dr. Solakhudin, dua buah jeratan melingkar di daerah leher. Bahan jeratan dari kabel tembaga. Jeratan pertama, lanjutnya, lilitan kunci simpulnya ada 3 buah lilitan yang terletak di daerah leher sebelah kiri.

"Saat dilakukan otopsi, kabel tersebut masih terlilih di leher korban yang sudah tinggal tulang. Jeratan yang kedua simpulnya satu dililitkan pada daerah leher belakang. Dan saat ini kabelnya sudah dibawa penyidik," katanya.

Mengenai penyebab kematian korban, menurutnya, yang bersangkutan meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat adanya obstruksi atau hambatan pada daerah leher. Obstruksi atau hambatan ini akibat adanya trauma tumpul atau jeratan.

“Kalau yang lain-lain tidak kita temukan adanya patah tulang atau apapun, tidak ada,” pungkasnya. (fat)