Ketua Ikawangi Batam bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.di - Tekad Ikawangi Batam meresmikan Gandrung Arum Wangi yang dibentuk sejak Februari 2021, serta Destinasi Wisata Using di Batam, disampaikan langsung ke Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat Mudik Online beberapa hari lalu. Rencana hajat besar-besaran itu, akan digelar pada bulan Agustus 2021, sekaligus Ulang Tahun Ikawangi Batam.
“Bu Ipuk sangat senang menanggapi rencana tersebut, bahkan melalui Kadisbudpar Pak Bramuda, Ibu Bupati menyanggupi datang. Namun apabila situasi Covid-19 belum juga reda, Ibu Bupati minta dilakukan secara Zoom,” ujar Syamsudin Mawimahawi ZA, Ketua Ikawangi Batam kepada KabarBanyuwangi.co.id.
Gandrung Arum Wangi, sekarang sedang melengkapi dengan
gamelan dan kostum yang dibeli langsung dari Banyuwangi. Selama ini masih
Latihan dengan peralatan gamelan sederhana, dengan melihat materi tarian
Gandrung dari Youtube.
“Kita juga berharap ada kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi,
karena tekad teman-teman Ikawangi Batam, kelak Gandrung Sekar Wangi ini banyak
menghibur turis dari Singapura dan Malaysia,” harapnya .
“Makanya, kalau ada bantuan bimbingan teknis dari
Banyuwangi langsung, tentu kualitas Gandrung Sekar Wangi kelak sangat beda bila
dibanding hanya berlatih lewat Youtube,” imbuh Syamsudin.
Gamelan Banyuwangi yang dibeli Ikawangi Batam
dari Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Pria asli Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, hingga saat ini (22/05/2021) masih berada di Banyuwangi. Selain
mematangkan rencana kerjasama Ikawangi Batam dengan Pemkab Banyuwangi, juga
sedang mengemas seperangkat Gamelan Banyuwangi yang dibelinya untuk dikirimkan
ke Batam.
“Saya tuntaskan urusan semuanya dulu, sebelum kembali ke
Batam. Selain koordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, saya juga
berkomunikasi dengan para seniman Banyuwangi, perajian batik dan pernik-pernik
kostum Gandrung,” ucap Syamsudin.
Ikawangi Batam membentuk kesenian Gandrung Arum Wangi,
dengan harapan Kesenian dan Budaya Banyuwangi akan tercium wangi bukan
saja di Batam dan Indonesia, melainkan bisa menyebar ke Singapura dan negara
jiran lainya yang tidak jauh dari Batam.
Ketua Bidang Kesenian Ikawangi Batam, Bambang menjelaskan,
meskipun hidup dirantauan tekad nguri-nguri kesenian daerah tidak pernah
padam.
Karena selama ini belajar dan mendengar gendhing-gendhing
Banyuwangi hanya lewat Youtube, namun justru menjadikan timnya dalam waktu dekat segera membentuk Kesenian Gandrung dan belajar terus.
“Insyaallah, bisa didengar oleh khalayak ramai. Sekarang
sedang pembaharuan alat, atau gamelan tinggal menunggu kedatangan dari
Banyuwangi. Saya yakin, Gandrung dan gamelan Banyuwangi akan membahana di
Batam. Mudah-mudahan, kesenian Banyuwangi menjadi ikon setiap acara penting di
Batam,” tegas Bambang.
Ketua Ikawangi Batam saat berada di Pendopo Sabha Swagata. (Foto:
Istimewa)
Masalah Destinasi Wisata Using di Batam, sudah disampaikan
kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung dan
bertemu Forum Warga Jawa Timur di Batam beberapa waktu lalu.
Secara moral, Gubernur Khofifah sangat mendukung usaha
mengenalkan produk-produk dan kesenian Banyuwangi khususnya dan Jawa Timur
umumnya ke manca negara.
Rencana pembangunan Kawasan Distinasi Using di Batam, sudah
direspon anggota Ikawangi Batam, dengan menghibahkan tanah seluas 2 hektar.
Tanah seluas itu statusnya hak garap, sekarang sedang diurus menjadi hak
milik.
“Sambil menunggu pengurusan status lahan tersebut, kita
sedang berupaya membangun semi permanen,” ujarnya Syamsudin Mawimahawi ZA.
“Saya di Banyuwangi sekarang, juga sedang menjajagi
sejumlah UMKM yang memproduksi pernak-pernik khas Banyuwangi, sehingga kelak
apabila status tanah sudah clear dan punya bangunan permanen, kita sudah bisa
jalan,” pungkasnya. (sen)