Jelang Nyepi, Perantau dari Bali Mulai Berdatangan di Pelabuhan KetapangPT Indonesia Ferry Ketapang

Jelang Nyepi, Perantau dari Bali Mulai Berdatangan di Pelabuhan Ketapang

Pejalan kaki, kendaraan roda empat dan dua keluar dari kapal di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Pemudik yang bekerja di Bali mulai berdatangan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada Senin (20/3/2023) sore.

Pemudik yang didominasi pejalan kaki, kendaraan roda empat maupun roda dua tampak antre keluar kapal dan hendak melanjutkan perjalanan menuju ke kampung halaman, seperti Jember, Malang, Surabaya, dan Madura.

Para perantau ini sengaja mudik lebih awal untuk melakukan tradisi `nyekar` atau kirim doa ke makam keluarga jelang Ramadhan.

Baca Juga :

Selain itu, mudik awal dilakukan karena pelabuhan akan ditutup saat perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang jatuh pada 22 Maret 2023.

"Ini saya pulang bareng suami, mau `nyekar` di kampung halaman. Yang kedua, pulang karena ada Nyepi di Bali. Alhamdulillah tadi perjalanan lancar, tidak ada macet," ujar Nita, salah seorang perantau asal Surabaya.


Kendaraan pribadi masuk kapal ferry akan meyeberang ke pelabuhan Gilimanuk. (Foto: Fattahur)  

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, M. Yasin mengatakan, aktivitas di Pelabuhan Ketapang mulai menunjukkan peningkatan pada Senin sore.

"Senin sore ada kenaikan jumlah penumpang maupun kendaraan dari Bali menuju Pelabuhan Ketapang," kata Yasin kepada wartawan.

Menurut Yasin, peningkatan penumpang dan kendaraan tersebut karena banyak dari Pulau Bali yang pulang ke kampung halamannya di sejumlah daerah di Jawa Timur dan berbagai daerah lainnya.

Berdasarkan data harian ASDP Ketapang, tercatat sebanyak 19.578 penumpang dan 5.638 kendaraan telah menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Sebaliknya, penumpang kapal yang hendak menyeberang ke Bali terpantau ramai lancar. Tercatat sebanyak 14.334 penumpang dan 4.802 kendaraan yang sudah menyeberang ke Pulau Dewata melalui Pelabuhan Ketapang.

Rata-rata penumpang yang menyeberang ini untuk menikmati pawai Ogoh-ogoh pada malam Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.


Sejumlah kapal ferry berlayar dari pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Bali. (Foto: Fattahur)

Sementara untuk penutupan, kata Yasin, baru akan diberlakukan di Pelabuhan Ketapang mulai Selasa (21/3/2023) pukul 22.00 WIB hingga Kamis (23/3/2023) pukul 04.00 WIB. Sedangkan di Pelabuhan Gilimanuk ditutup mulai Rabu (22/3/2023) pukul 06.00 WITA hingga Kamis (23/3/2023) pukul 06.00 WITA.

Untuk kendaraan yang terlanjur tiba di pelabuhan dan tidak dapat melanjutkan perjalanan akan ditampung di kantong-kantong parkir, tujuannya supaya antrean masuk pelabuhan tak mengular dan mengganggu lalu lintas di jalur utama.

"Di Ketapang kami siapkan tempat di Terminal Sri Tanjung. Sementara di Gilimanuk, kami siapkan di Terminal Kargo," sambungnya.

Pihak ASDP memprediksi lonjakan penumpang maupun kendaraan akan kembali terjadi pada hari pertama dan kedua saat pelabuhan dibuka kembali. "Prediksi kami, akan terjadi peningkatan pada 1-2 hari setelah Nyepi," pungkasnya. (fat)