Bengkel yang atapnya porak poranda akibat badai seroja. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Banjir bandang dan tanah
longsor akibat siklon tropis seroja terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi
NTT, pada Minggu (4/4/2021) lalu, juga mengakibatnya sejumlah Warga Banyuwangi
menjadi korban.
Menurut Humas Ikawangi Kupang Nuasa Tenggara Timur
(NTT), Guntur Puji Utomo, dari ratusan korban Banjir Bandang sementara tercatat
8 kepala keluarga asal Banyuwangi yang tinggal di kupang menjadi korban. Kebanyakan
rumah dan tempat usaha mereka hancur berantakan, satu orang diantaranya
meninggal dunia.
“Itu hanya data di Kota Kupang, kami belum menerima data korban di wilayah NTT lainnya yang juga terkena banjir bandang. Saat ini warga Banyuwangi korban banjir bandang, sedang memperbaiki rumahnya. Sementara yang selamat dari musibah banjir, langsung menggelar aksi sosial membantu korban baik yang berasal dari Banyuwangi maupun penduduk lokal,” ujar Guntur kepada KabarBanyuwangi.co.id.
Keterangan Gambar : Jalan yang rusak parah akibat banjir bandang. (Foto: Istimewa)
Guntur yang mempunyai usaha bengkel mobil Body & Repair,
juga menjadi korban. Atap bengkelnya porak poranda, serta sejumlah bangunan
hancur. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 50 juta, belum termasuk
peralatan bengkel yang sebagian ikut hanyut terbawa banjir.
“Warung Assalam milik orang Banyuwangi, juga porak
poranda. Selain bangunan yang rusak, juga perabotan seperi meja kursi, kulkas
dan benda-benda berharga lainnya ikut terbawa arus. Bahkan seorang karyawan
warung, ditemukan meninggal dunia akibat terseret banjir. Sarana jalan dan
jembatan juga banyak yang rusak parah, kemungkinan warga bisa beraktivitas dan
normal kembali akan lama,” tambah Guntur.
Dalam Kondisi sulit, ternyata Ikawangi Kupang masih
sempat menggali dana untuk membantu warga Banyuwangi, juga membantu warga lokal
yang terdampak banjir. Rata-rata banjir bandang selain merusak bangunan rumah,
juga banyaknya pohon tumbang yang menimpa rumah warga.
“Warga Banyuwangi yang terdampak, saat ini sedang sibuk merenovasi tempat tinggal. Meski belum ada bantuan khusus dari Pemerintah, warga secara swadaya memperbaiki rumahnya. Jika ada yang berkenan membantu, mungkin yang dibutuhkan adalah bahan-bahan material bangunan,” tambah Guntur.
Keterangan Gambar : Aksi sosial Ikawangi Kupang membantu korban badai seroja. (Foto: Istimewa)
Soladiritas warga rantau asal Banyuwangi ini patut
diacungi jempol, mereka tidak hanyut dalam kesedihan. Namun dengan sigap mereka
bergerak membantu warga lainnya.
“Pengurus Ikawangi Kota Kupang bergerak cepat,
langsung membentuk panitia menggelar Aksi Sosial Peduli Bencana Badai Seroja.
Panitia kecil itu terdiri dari Mbok Husroniyah dan Slamet dari Bidang Seni
& Budaya. Guntur dari Bidang Humas. Ria dan Hendro dari Bidang Sosial,”
pungkas Guntur. (sen)