Mobil berwarna merah menabrak lapak pedagang di Pasar Banyuwangi. (Foto: Tangkapan layar)
KabarBanyuwangi.co.id - Beredar video yang menampilkan sebuah mobil menabrak lapak milik sejumlah pedagang di Pasar Banyuwangi, Jumat (23/6/2023) malam.
Dalam video berdurasi 25 detik, tampak mobil berwarna merah itu dikerumuni warga pasar usai menabrak hingga mengakibatkan lapak rusak berantakan. Pun dengan barang dagangan berupa sayur-sayuran berserakan di jalan.
Salah seorang warga pasar sekaligus juru parkir, Yusuf,
membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut, kejadiannya tepat setelah Magrib.
Saat itu mobil berwarna merah tersebut bergerak dari arah
Gesibu Blambangan lalu tiba-tiba berbelok ke arah pasar dengan kecepatan yang
begitu kencang.
Mobil itu menyeruduk beberapa motor yang terparkir di
barat jalan. Setelahnya pengemudi membanting setir ke kanan dan menabrak lapak
sayur dan lapak kelapa parut yang berada di timur jalan.
"Korban yang terkena tabrakan namanya pak Agus. Dia
saat itu sedang jongkok memarut kelapa.
Saat ini dibawa ke rumah sakit karena tadi gak sadarkan diri," kata juru
parkir Pasar Blambangan tersebut.
Saat tabrakan terjadi, para warga yang berada di sekitar pasar sempat emosi dan nyaris menghakimi pengemudi mobil. Namun niat mereka urung setelah mengetahui identitas pengemudinya.
Pedagang
membersihkan barang dagangan yang berserakan usai diseruduk mobil. (Foto:
Fattahur)
Menurut Yusuf, pengemudi mobil itu adalah pria berinisial MS, merupakan mantan orang berpengaruh di Pasar Banyuwangi yang saat ini menjabat sebagai Lurah.
"Dia tadi mengemudi bareng istrinya. Tadi kendaraan
dan orangnya diamankan polisi," ucapnya.
Salah satu pedagang yang terkena imbas, adalah Eka
Nurjanah (24). Dia merupakan pemilik lapak sayur mayur. Ia saat itu sangat
shock. Karena kejadiannya begitu cepat.
"Tiba-tiba lapak dagangan saya ditabrak hingga
berantakan," kata pedagang asal Kecamatan Kalipuro ini.
Eka mengaku, saat itu baru membuka lapak dagangannya. Ia
berharap pemilik kendaraan bertanggung jawab. "Rugi mas hancur semua,
kerugian sekitar Rp 3 juta. Semoga ini nanti diganti," ujarnya. (fat)