Rapat paripurna di gedung DPRD Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi dalam dua hari berturut-turut mengeber dua agenda rapat paripurna.
Agenda pertama dilangsungkan pada Kamis (22/6/2023), fraksi-fraksi di menyampaikan Pemandangan Umum (PU) terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2022.
Berikutnya pada Jumat (23/6/2023), giliran eksekutif
memberikan jawaban atas PU fraksi terhadap Raperda Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahun 2022.
Kedua agenda rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD,
Michael Edy Hariyanto. Para pejabat eksekutif Pemkab Banyuwangi turut
menghadiri kegiatan yang digelar di gedung DPRD itu.
Fraksi-fraksi di DPRD memberikan apresiasi atas
keberhasilan Pemkab Banyuwangi mempertahankan prestasi bidang pengelolaan
keuangan daerah dengan sebelas kali beruntun meraih opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) sejak 2012-2022.
Meski begitu, masih ada beberapa catatan dan koreksi yang
disampaikan tujuh fraksi di DPRD dalam pemandangan umumnya.
Di antaranya, dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
melalui jubirnya, Anita Rani menyampaikan, pihak eksekutif berhasil memenuhi
target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 516,7 miliar atau 98,11 persen.
Namun dari sisi pendapatan retribusi daerah, eksekutif
hanya mampu merealisasikan sebesar Rp 42,98 miliar atau 58,2 persen dari target
Rp 73,8 miliar.
Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, terealisasi sebesar Rp 22,40 miliar dari target Rp 25 miliar.
"Fraksi PKB melihat bahwa eksekutif kurang
sungguh-sungguh mengoptimalkan pendapatan daerah di dua pos tersebut,"
kata Anita Rani.
Fraksi Demokrat juga memberikan koreksi. Melalui Jubirnya,
Emy Wahyuni Dwi Lestari menyebut, pengelolaan dan pelaksanaan APBD tahun
anggaran 2022 sebesar Rp. 3,5 triliun, ternyata belum sepenuhnya memenuhi
ekspektasi.
"Ini tampak dari outcome-nya berupa, capaian
pertumbuhan ekonomi daerah hanya naik tipis dari 4,09 persen di tahun 2021,
menjadi 4,43 persen di tahun 2022," kata Emy.
Menanggapi hal itu, pihak eksekutif akan berupaya melakukan
terobosan dan perbaikan guna meningkatkan pencapaian pendapatan daerah terutama
sektor retribusi daerah.
"Salah satu upayanya yakni melaksanakan pemeliharaan
atau memperbarui fasilitas, sarana dan prasarana obyek retribusi dengan harapan
mampu meningkatkan pencapaian penerimaan," kata Sekda Banyuwangi, Mujiono.
Selain itu, Pemkab juga menyusun proyeksi pendapatan sesuai
dengan indikator makro ekonomi, kebijakan yang berlaku serta potensi yang ada
dengan membuat peta potensi dan pemanfaatan database.
"Eksekutif melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkala untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran di tahun anggaran 2023,"
tambahnya. (fat)