Panen Perdana Padi M70D di Lahan Pertanian Banyuwangi Capai Hasil MemuaskanHKTI Banyuwangi

Panen Perdana Padi M70D di Lahan Pertanian Banyuwangi Capai Hasil Memuaskan

Panen perdana padi varietas M70D di lahan pertanian Desa Setail, Kecamatan Genteng. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Padi varietas Moeldoko 70 Day atau M70D yang ditanam di lahan pertanian Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi telah sampai pada masa panen perdana.

Panen perdana dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah bersama jajaran pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi di lokasi penanaman, Sabtu (12/11/2022).

Padi M70D adalah hasil pengembangan perusahaan M-Tani, milik Ketua Umum HKTI, Moeldoko. Lahan pertanian Banyuwangi sebagai pilot project penanaman benih padi M70D.

Baca Juga :

Padi yang ditanam di lahan seluas 5 hektar ini dipanen pada usia 82 hari setelah tanam, hasilnya pun sangat memuaskan. Per hektar mampu menghasilkan rata-rata 7,4 ton padi.

Menurut Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, varietas padi sangat banyak, namun dengan kelebihan yang ditawarkan oleh benih unggulan M70D bisa menjadi pilihan. Dengan masa tanam yang relatif singkat, maka bisa memangkas biaya operasional. Apalagi hasil panennya juga sangat memuaskan.

"Semakin banyak desa yang menanam padi dengan benih unggul, maka semakin banyak pula hasil panennya. Sehingga hal ini bisa menjadi percontohan desa-desa lain untuk mewujudkan Banyuwangi sebagai lumbung padi nasional," kata Sugirah yang juga Ketua DPC HKTI Banyuwangi.

Sementara itu, Manajer Area I M-Tani, Sugeng Widodo, ST menjelaskan, padi M70D tahan dengan serangan hama. Kelebihan lain, memiliki masa tanam yang lebih singkat. Kemudian, hasil panennya akan lebih memuaskan jika didukung dengan sistem irigasi yang bagus.

Sementara hasil panen perdana padi M70D ini, kata Sugeng, merupakan langkah awal M-Tani untuk mengembangkan pertanian sebagai bentuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan. Yakni dengan memfasilitasi benih padi unggulan kepada wilayah mitra M-Tani, sehingga kesejahteraan petani bisa lebih meningkat.

"Panen perdana di lahan pertanian Desa Setail menghasilkan rata-rata sekitar 7,4 ton per hektar. Hasil panen padi ini nantinya, akan kita beli dengan harga Rp 5.600 per kilogram. Mitra M-Tani, tidak perlu lagi memikirkan operasional lainnya," jelasnya.

Sugeng menambahkan, ada dua kemitraan yang telah dibangun dan dikembangkan M-Tani, yakni kemitraan sistem pembibitan dan kemitraan sistem konsumsi. Sejauh ini selama masa percobaan M70D, kata Sugeng, hasilnya sangat memuaskan. Sehingga, pihaknya optimistis mengembangkan produk ini.

"Potensi hasil panen benih padi M70D adalah 9,4 ton per hektar. Dengan hasil panen yang sudah ada ini, kedepan M70D akan kita kembangkan secara merata di Banyuwangi, tentu bersinergi dengan petani dan pemerintah," pungkasnya. (fat)