Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini. (Foto: Fattahur/Dok
KabarBanyuwangi.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi bakal melanjutkan Program Rantang Kasih. Saat ini, tahap pematangan program sedang dilakukan.
"Saat ini masih dilakukan pematangan, kami melakukan verifikasi dan masih menyusun pengajuan anggaran," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini, Jumat (17/1/2025).
Rantang Kasih merupakan program penyaluran bantuan berupa
makanan siap saji bergizi setiap hari kepada lansia. Sejak digulirkan 2017,
program ini telah menjangkau lebih dari 3.000 lansia miskin di Banyuwangi.
Berbeda dengan program makanan bergizi pemerintah pusat
yang berfokus pada pemenuhan gizi pada anak, target Rantang Kasih adalah
pemenuhan gizi pada lansia yang hidup sebatang kara dan serba keterbatasan.
Makanan yang didistribusikan didapat dari memberdayakan
warung-warung yang berada di sekitar kediaman lansia. Penyaluran bantuan
dilakukan dua kali setiap hari kepada para lansia yang namanya tercantum
sebagai penerima.
Program ini dilaksanakan oleh lintas sektor. Kecamatan
dan desa sebagai koordinator penyaluran makanan, sedangkan Dinas Kesehatan
terlibat dalam supervisi gizi dan higienitas makanannya.
Anggaran untuk Rantang Kasih berasal dari berbagai sumber,
di antaranya Pemkab Banyuwangi, Pemerintah Desa, Badan Amil Zakat (Baznas),
juga dana CSR.
Pemkab Banyuwangi pada tahun 2024 menganggarkan sekitar
Rp 6,1 miliar untuk memberikan bantuan kepada 848 lansia melalui program
Rantang Kasih.
"Kami tidak sendiri, namun juga didukung
pemerintahan desa, baznas, maupun dari sejumlah korporasi lewat CSR. Jadi misal
ada lansia yang tidak tercover dari APBD bisa dicover oleh teman-teman badan
zakat tersebut. Banyak yang ikut mendukung dan membantu program ini agar sasarannya
lebih luas lagi," jelasnya.
Oleh karenanya, lanjut Henik, di tahun ini timnya masih
melakukan verifikasi data lansia dan mematangkan program ini. Tujuannya agar
program dapat berjalan maksimal dan tepat sasaran.
"Lewat program ini, kami ingin memastikan tidak ada
lansia sebatang kara yang tidak bisa makan," ucapnya. (fat)