Petani Buah Naga Banyuwangi Gunakan Metode Penyinaran Lampu Tingkatkan PanenPetani Buah Naga Banyuwangi

Petani Buah Naga Banyuwangi Gunakan Metode Penyinaran Lampu Tingkatkan Panen

Petani pasang lampu di lahan pertanian buah naga di Desa Kedungasri, Tegaldlimo, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Petani buah naga di Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, menggunakan metode penyinaran lampu meningkatkan hasil produksi di luar musim.

Petani buah naga, Peni Himawan (41) menuturkan, metode penyinaran lampu listrik ini akan berlangsung mulai bulan April hingga November nanti.

"Saat menggunakan metode lampu, durasi panen bisa lebih banyak. Semakin sering dilampu, maka pembuahan juga akan lebih intens. Otomatis buah yang dihasilkan juga lebih banyak," kata Peni.

Baca Juga :

Dia menjelaskan, untuk operasional per 3 minggu dengan luasan setengah hektar, ia mengeluarkan biaya listrik mencapai Rp 600 ribu. Biaya itu lebih hemat sebab ia menggunakan lampu LED.

"Kalau lampu biasa dengan luasan setengah hektar biaya listriknya bisa mencapai Rp 2,5 juta per tiga minggu," ujarnya.

Menurutnya, saat musim lampu harga jual buah naga jelas lebih mahal, bisa meningkat dua kali lipat dibanding saat musim alami yang hanya Rp 5 ribu per kilogramnya.

Durasi masa panen juga meningkat dibanding saat musim alami hanya bisa 10 kali panen. Total buah yang bisa didapat kurang lebih hanya sekitar 6 ton.

Di momen Ramadan ini, kata Peni, harga buah naga tembus Rp 15 ribu. Kenaikan harga buah naga tidak luput dari tingginya permintaan dan kurangnya stok di petani.

Hal ini dipicu karena perpindahan atau transisi musim normal panen buah naga ke musim lampu. "Sebab panen raya secara alami sudah berakhir. Sekarang petani buah naga sudah beralih ke musim lampu. Sehingga stok berkurang dan menjadikan harga terus melambung," ujarnya.


Lahan pertanian buah naga terpasang lampu untuk tingkatkan produksi panen di luar musim. (Foto: Istimewa)

Tentu saja kenaikan harga ini memberikan keberkahan tersendiri bagi para petani buah naga. "Alhamdulilah, saat ini kami dapat menikmati hasil panen di tengah harga yang cukup tinggi," ujarnya.

Dia menyebut, sebelum Ramadan harga buah naga masih berkisar di Rp 5 ribu sampai Rp 6 ribu. Kemudian perlahan naik ke Rp 7 ribu, Rp 9 ribu, Rp 10 ribu dan terakhir menjadi Rp 15 ribu.

"Harga buah naga naik sampai Rp 15 ribu per kilogramnya sudah beberapa hari terakhir ini," ungkapnya. (fat)