A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_USER_AGENT

Filename: libraries/Mylibrary.php

Line Number: 147

Backtrace:

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/libraries/Mylibrary.php
Line: 147
Function: _error_handler

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/controllers/News.php
Line: 18
Function: __construct

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/index.php
Line: 294
Function: require_once

Polisi Ungkap Motif Pembacokan di Banyuwangi, Otak Pelaku Janjikan Upah Rp 2 Juta | Portal Kabar Seputar Banyuwangi

Polisi Ungkap Motif Pembacokan di Banyuwangi, Otak Pelaku Janjikan Upah Rp 2 JutaPolresta Banyuwangi

Polisi Ungkap Motif Pembacokan di Banyuwangi, Otak Pelaku Janjikan Upah Rp 2 Juta

Polisi amankan para terduga pelaku pembacokan di Lingkungan Cungking, Banyuwangi. (Foto: Taufik)

KabarBanyuwangi.co.id – Kasus pembacokan yang menggegerkan warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Banyuwangi, akhirnya menemui titik terang.

Pihak kepolisian telah mengamankan beberapa orang terduga pelaku beserta barang bukti yang digunakan dalam aksi sadis tersebut. Seluruhnya dibawa ke Mapolresta Banyuwangi.

Peristiwa pembacokan terjadi pada Minggu (9/3/2025) sekira pukul 19.30 WIB. Empat orang diduga terlibat dalam aksi ini. Masing-masing berinisial MF (25), BS (51), AZ (31), dan FPC (33). Mereka berasal dari Kecamatan Muncar.

Baca Juga :

"Total ada empat orang tersangka. MF ditangkap di lokasi kejadian. Beberapa jam kemudian kita amankan otak dalam perkara ini, yakni FPC," kata Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama, Senin (10/3/2025).

Keberadaan FPC sebagai otak pelaku terungkap setelah ia mendatangi Polsek Giri untuk menanyakan perkembangan kasus saudaranya, yakni MF. Petugas yang curiga dengan gerak-geriknya langsung mengamankannya untuk diinterogasi.

"Hasil pemeriksaan, otak pelaku FPC ini mengaku tidak ada di lokasi saat kejadian, ia mengaku tidak ikut melakukan penyerangan, tetapi dia yang menyuruh dan mempersiapkan senjata kerambit yang digunakan untuk menganiaya korban," terangnya.

Polisi kemudian melakukan pengembangan penyelidikan hingga akhirnya menangkap dua pelaku lainnya yakni BS dan AZ di wilayah Kecamatan Muncar sekitar pukul 05.00 WIB.

Tertangkapnya keempat terduga pelaku ini membuka motif terjadinya pembacokan terhadap tiga warga Cungking. Aksi kekerasan itu ditengarai FPC yang merasa kesal terhadap salah satu korban yakni DM, karena dianggap memiliki hubungan gelap dengan istrinya.

"Jadi motifnya ini FPC kesal karena istrinya berselingkuh dengan korban DM. Namun korban mengelak. Tetapi FPC punya berbagai bukti dan istrinya juga mengakui pernah berhubungan dengan DM di sebuah hotel," ungkap Rama.

Karena merasa dikhianati, FPC murka dan menyusun rencana balas dendam. Ia kemudian meminta bantuan MF untuk menyerang DM. MF lantas merekrut dua pelaku lain untuk melancarkan aksinya.

"Ada beberapa barang bukti yang kita amankan, yakni motor, serta senjata tajam kerambit yang dibeli FPC melalui toko online dan diberikan kepada MF. Bahkan, FPC menjanjikan uang Rp 2 juta kepada MF dan pelaku lainnya jika mereka berhasil menganiaya korban," tambahnya.

Petugas tunjukan barang bukti (BB) senjata tajam (sajam) di gunakan pelaku. (Foto: Taufik)

Akibat serangan brutal tersebut, tiga orang mengalami luka serius Yakni HS (45), Iy (55), dan DM (30). Dua korban telah dipindahkan ke ruang rawat inap, sementara DM dalam kondisi kritis akibat luka berat di kepala bagian belakang.

"Penganiayaan ini sebenarnya ditujukan kepada DM, tetapi dua warga sekitar yang melerai di lokasi juga menjadi korban," kata Rama.

Keempat pelaku telah dijebloskan ke dalam sel tahanan Polresta Banyuwangi. Mereka dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 KUHP. Sementara, FPC sebagai dalang utama dikenakan Pasal 55 dan 56 KUHP Jo 170 ayat 2 KUHP.

Polisi juga tengah mendalami dugaan bahwa para pelaku mengonsumsi alkohol sebelum mereka melancarkan aksinya.

"Saat dilakukan pemeriksaan, tercium bau alkohol dari para tersangka, tetapi masih kami dalami sumbernya. Tentu semua akan kita pastikan untuk kita lakukan penindakan," kata Rama. (fat)