Peserta menaklukkan medan balapan "Manol Gabah Championship" di Desa Parangharjo. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Lahan persawahan di Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi yang baru selesai masa panen, disulap menjadi arena balap motor dadakan.
Puluhan buruh angkut gabah atau biasa disebut pemanol, beradu kecepatan dalam ajang "Manol Gabah Championship" yang digelar selama dua hari pada tanggal 7 dan 8 April 2025.
Perlombaan ini digelar di lahan sawah basah dan berlumpur
sepanjang 400 meter. Masing-masing pembalap melintasi sirkuit sebanyak empat
putaran.
Di dua putaran pertama, pembalap hanya beradu kecepatan
tanpa muatan. Di dua lap tersisa, peserta diberi tantangan mengangkut beban sak
karung seberat 60 kilogram.
"Jumlah pesertanya 50 orang, semua memakai motor
yang biasa mereka gunakan bekerja sehari-hari. Jadi bukan kendaraan modifikasi
balap," kata Ketua Panitia Manol Gabah Championship, Deni Wahyudi, Selasa
(8/4/2025).
Meski awalnya dirancang untuk para pemanol, ajang ini
juga menarik penasaran pembalap lokal. Namun ternyata, banyak dari mereka
justru kesulitan menaklukkan medan berat khas sawah.
"Ternyata yang biasa balapan juga kesusahan ketika
mengikuti ajang ini. Apalagi saat mereka harus membawa angkutan di jok
belakang. Bahkan di babak penyisihan kemarin, banyak pemanol asli yang
mengalahkan pembalap," terangnya.
Deni mengatakan, ajang balap tersebut digelar untuk
mewadahi para pemanol yang selama ini berperan besar saat musim panen. Mereka
biasa membawa hasil pertanian dari lahan sawah ke gudang milik petani dengan
cepat dan cekatan di trek yang tergolong susah.
"Ajang ini juga bertujuan untuk mengisi kegiatan
waktu setelah masa panen. Lahan perlu diistirahatkan. Saat kami sampaikan
rencana untuk membuat turnamen ini kepada para pemanol, ternyata mereka
antusias. Buktinya, para peserta bukan hanya berasal dari Kecamatan Songgon,
tapi juga daerah lain sekitar," tambahnya.
Selain peserta, warga sekitar pun antusias dengan adanya
turnamen tersebut. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan
keseruan balapan unik ini.
"Untuk perlombaan kali ini, hadiah yang disediakan
dua ekor kambing dan uang tunai bagi tiga pembalap pemenang," sambungnya.
Panitia penyelenggara berharap balapan ini bisa menjadi
agenda tahunan yang tidak hanya seru, tetapi juga memperkuat kebersamaan petani
dan masyarakat desa. (fat)