(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Malam puncak peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-251 digelar di Taman Blambangan, Minggu (18/12/2022) malam. Di puncak inilah, diberikan penghargaan Banyuwangi Rebound Award 2022 kepada sejumlah insan dan instansi berprestasi dan berdedikasi di daerah ujung timur Jawa ini.
“Banyuwangi Rebound Award 2022 ini merupakan sebentuk apresiasi kepada para insan dan institusi dalam mewujudkan Banyuwangi Rebound selama menghadapi pandemi Covid-19,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Banyuwangi Rebound Award terbagi
dalam tiga kategori sebagaimana pilar-pilar dari tagline yang dicanangkan era
kepemimpin Bupati Ipuk itu. Yakni, tangani pandemi, pulihkan ekonomi dan
merajut harmoni.
Untuk kategori tangani pandemi di
antaranya diberikan ke forum pimpinan daerah Banyuwangi. Mulai dari Polresta
Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, DPRD Banyuwangi,
Pengadilan Negeri Banyuwangi dan Kejaksaan Negeri Banyuwangi.
“Selama menghadapi pandemi,
kekompakan teman-teman Forpimda ini, sangat besar kontribusinya untuk
mempercepat penanganan,” ujar Ipuk.
Sejumlah institusi, juga beberapa
sosok inspiratif yang berkontribusi dalam penanganan pandemi. Di antaranya
adalah Sumiyati, seorang tenaga kesehatan yang tak kenal waktu untuk memberikan
layanan di pelosok-pelosok desa. Adapula Agus Wahyudi bersama kawan-kawannya
bertaruh nyawa memulasara jenazah korban Covid-19.
Selain itu, anugerah tersebut,
juga diberikan kepada Koordinator Tagana Banyuwangi Dedy Utomo, Guru Muhammad
Mahmud yang mengajar di daerah pelosok lebih dari 20 tahun, serta aktivis
peduli sampah dari EcoRangers, Siti Muyasaroh.
“Penanganan pandemi ini, tidak
hanya yang berada di garis depan. Tetapi, juga yang berjibaku menangani
dampak-dampak turunan lainnya,” terang Ipuk.
Sedangkan, untuk kategori
pulihkan ekonomi diberikan kepada Warung Dewi Santika Plengsengan, Kampung
Mandar, Banyuwangi yang konsisten membayar pajak penghasilan di tengah lesunya
pandemi.
Selain itu, juga diberikan kepada
Bumdes Ijen Lestari yang sukses mengembangkan homestay yang menerapkan protokol
kesehatan selama pandemi. Adapula penggerak petani buah naga, Rukiyan, yang
berhasil mengekspornya ke pasar global.
Muhammad Muhyi, penggerak wisata Pantai
Cemara Banyuwangi yang dengan baik menerapkan new normal selama pandemi. “Merekalah
para penggerak ekonomi arus bawah yang terus berupaya keras menghidupkan
usahanya di tengah kelesuan ekonomi selama pandemi melanda,” ujar Ipuk.
Sedangkan untuk kategori merajut
harmoni disematkan kepada sejumlah tokoh dan insan muda inspiratif. Di
antaranya adalah Pudak Wangi, pemenang Bintang SMA 2022 dengan karya
animasinya, Ilham Saefulloh.
Tak Ketinggalan, Ketua Barisan
Pemuda Adat Nasional (BPAN) Osing, Riskiyatul Fitriyah, peraih medali emas MTQ
Nasional 2022, dan Diang Gusti Pengayom, atlet bulu tangkis yang sukses meraih
medali emas pada Pekan Parampiade Nasional 2022 di Papua.
Adapula dua sosok yang
berkontrubusi signifikan dalam pemberdayaan masyarakat desa. Yakni, Kepala Desa
Sukojati, Untung, yang sukses membawa desanya menjadi salah satu dari 10 desa
percontohan nasional anti korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selanjutnya, adalah Ketua
Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banyuwangi, Rudi Hartono Latief, yang
konsisten mengedukasi perangkat legislatif di tingkat desa itu.
“Selain kepada para tokoh yang
masih hidup, secara khusus kami juga memberikan penghargaan kepada maestro
lukis Banyuwangi, mendiang Moses Misdy, serta mendiang Zulkarkanaen, fotografer
difabel yang telah mengharumkan nama Banyuwangi di dunia,” papar Ipuk.
Dengan berbagai anugerah tersebut, Ipuk berharap, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Banyuwangi untuk terus berkontribusi membangun daerah. “Tentu saja dengan kapasitas yang kita miliki. Dalam berbagai bidang yang kita geluti,” pungkas Ipuk. (humas/kab/bwi)