Resahkan Masyarakat, Polisi Amankan Lima Remaja Diduga Pelaku Perang SarungPolsek Kota Banyuwangi

Resahkan Masyarakat, Polisi Amankan Lima Remaja Diduga Pelaku Perang Sarung

Antar kelompok remaja saat terjadi perang sarung. (Foto: Screenshot video amatir)

KabarBanyuwangi.co.id - Maraknya aksi perang sarung yang dilakukan oleh sekelompok remaja di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Banyuwangi yang dianggap merasahkan masyarakat, ditindaklanjuti pihak aparat.

Tim gabungan polisi dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) kota Banyuwangi, merazia sejumlah tempat yang digunakan para remaja untuk menggelar perang sarung.

Dalam razia tersebut, tim gabungan mengamankan lima remaja yang diduga pelaku perang sarung. Mereka diamankan saat menggelar aksi perang sarung di depan Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Kamis (14/4/2022) malam.

Baca Juga :

“Ya kami bersama Satpol PP Banyuwangi mengamankan beberapa anak yang sedang main perang sarung atau tawuran menggunakan sarung antar temanya masing-masing,” kata Kapolsek Kota Banyuwangi, AKP Kusmin.


Lima remaja dan barang bukti diamankan untuk didata. (Foto: Fattahur)

AKP Kusmin menambahkan, selain mengamankan lima remaja berusia 15 – 18 tahun, petugas juga menyita barang bukti tiga sarung yang sudah diikat ujungnya hingga bulat dan beberapa pasang sandal yang ditinggalkan para pemilknya saat petugas datang.     

“Kita juga amankan beberapa sarung yang sudah diikat dan beberapa sandal yang ditinggalkan pemiliknya saat tim gabungan datang,” tambahnya.

Sementara itu, untuk membuat efek jera, mereka didata oleh petugas dan disuruh membuat surat pernyataan agar tidak melakukan perbuatan yang mebahayakan dirinya ataupun orang lain. 

Sebelum dipersilakan pulang ke rumah masing-masing kelima orang tau mereka juga dipanggil ke Polsek dan sekaligus diberi pembinaan oleh Kapolsek agar lebih ketat mengawasi anaknya. Selain itu, barang bukti beberapa pasang sandal dan tiga buah sarung yang sudah dimodifikasi berbentuk bulat disita polisi. 

“Sebelum dipulangkan, orang tua mereka kita panggil dan anaknya kita suruh buat surat pernyataan, kita arahkan dan kita beri pembinaan agar tidak melakukan lagi, karena sangat membahayakan. Karena ujung sarungnya dikasi bundelan diikat dibalut mengunakan tali karet sampai keras, kalau kena muka juga bisa lebam,” ucapnya.  


Barang bukti disita polisi. (Foto: Fattahur)

Mengantisipasi maraknya aksi perang sarung antar kelompok remaja yang biasanya digelar usai solat tarawih hingga menjelang subuh, petugas terus mengintensifkan patroli malam untuk melakukan imbauan.

Kerana, salain membahayakan bagi orang lain, aksi perang sarung juga dapat mengganggu ketertiban umum di jalan raya. Terlebih aksi tersebut dilakukan saat bulan Ramadhan.

“Kedepanya karena ini masih bulan Ramadhan, kita antispasi bersama untuk kegiatan anak-anak yang masih muda ini yaitu perang sarung yang dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain, kita lakukan patroli keliling setiap jam-jam rawan,” pungkas AKP Kusmin. (fat)