Saksikan Konser Kolaborasi Etnik Blambangan, Perpaduan Musik Klasik Eropa dan Tradisional BanyuwangiSanggar Seni Joyo Karyo Banyuwangi

Saksikan Konser Kolaborasi Etnik Blambangan, Perpaduan Musik Klasik Eropa dan Tradisional Banyuwangi

Para pemusik dari Sanggar Seni Joyo Karyo akan disandingkan dengan musik klasik Eropa. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Konser musik perpaduan antara Bavisch Music School Bali dan Sanggar Seni Joyo Karyo Banyuwangi bertajuk "Konser Kolaborasi Etnik Blambangan" akan digelar di Ijen Ballroom Hotel Santika Banyuwangi, Sabtu (15/6/2024).

Berlangsung mulai pukul 18.30 WIB, konser kolaboratif itu merupakan sebuah eksperimen penyandingan dua kutub kultur musik yang berjauhan. Pasalnya, konser ini akan mempersembahkan aransemen musik klasik yang lahir dari budaya Eropa dan tradisional khas Banyuwangi.

Elvin Hendratha, Pembina Sanggar Seni Joyo Karyo mengatakan, konser kolaborasi dalam rangka melestarikan musik tradisional ini akan menarik karena menyatukan penampilan antara pelaku seni akademis dan nonakademis.

Baca Juga :

"Bisa kita bayangkan bagaimana nantinya jika dua disiplin yang berbeda, kaum borjuis (Bali) dan proletar (Banyuwangi) disatukan di konser ini. Tentunya dengan tetap menampilkan permainan musik di ruang masing-masing," kata penulis buku Angklung Tabung Musik Blambangan itu kepada KabarBanyuwangi.co.id, Rabu (13/6/2024).

Elvin memastikan, perpaduan penampilan ini nantinya akan benar-benar bergabung, tanpa adanya infiltrasi dari musik klasik maupun tradisional Banyuwangi. "Jadi di konser ini tidak menjadi rasa orkestra dan tidak jadi rasa tradisi," ungkapnya.

Penanggung Jawab Musik Konser Kolaborasi Etnik Blambangan, Hadi Sumarno menjelaskan, konser ini akan dikonduktori oleh Choirul Anam alias Anam Bavisch dari Bavisch Music School yang merupakan guru dan konsultan musik ternama.

"Kolaborasi ini akan menampilkan kurang lebih 20 pemain musik dari orkestra Bavisch Music School, beserta 10 pemain musik dan 4 penari tradisional dari Joyo Karyo," jelas Hadi Sumarno yang memiliki nama panggung Nuno Sutedjo itu.

Sekedar diketahui, Bavisch Music School merupakan sekolah musik yang berbasis di Kota Denpasar, Bali. Sebagai media ruang dan waktu dalam bermusik, khususnya Biola, Piano dan Gitar dalam instrumen orkestra, Bavisch didirikan oleh Choirul Anam sejak 1 Juli 2001.


Penampilan orkestra Bavisch Music School Bali akan berkolaborasi dengan Sanggar Seni Joyo Karyo Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Nuno Sutedjo mengaku sangat beruntung dengan adanya konser kolaboratif tersebut. Karena sebelum konser ini digelar, para pemain musik tradisional, khususnya generasi muda Joyo Karyo mendapat pelajaran penting dalam bermusik.

"Ketika Joyo Karyo dimainkan dengan orkestra, para pemain jadi tahu partitur dan bagaimana musik tradisional ditulis secara notasi balok. Jadi mereka dapat memetik ilmu yang banyak dari orkestra," ungkapnya yang juga Ketua Sanggar Seni Joyo Karyo ini.

Sementara itu, Konser Kolaborasi Etnik Blambangan 2024 nantinya akan berlangsung selama satu jam. Konser eksklusif ini dihargai Rp100.000 per tiket dan hanya berkapasitas maksimal 200 orang. Untuk lebih lanjut dapat menghubungi Seska Mutiara di nomor WhatsApp 0895394568062.

"Karena ini tujuannya untuk kolaborasi dan mengenalkan musik, tiket yang kita jual bebas mungkin tidak banyak. Harapannya, konser ini bisa sukses mendapat respon baik dari masyarakat dan pemerintah. Semoga ke depannya bisa berkelanjutan," tutup Nuno Sutedjo. (man)