SRU laut dan darat masih berupaya mencari korban KMP Tunu Pratama Jaya yang belum ditemukan. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali memasuki hari ke-16, Kamis (17/7/2026). Tim SAR gabungan belum menghentikan upaya, meski gelombang dan cuaca buruk terus menjadi tantangan di lapangan.
“Operasi tetap kami lanjutkan dengan mengerahkan SRU laut dan darat. Fokus pencarian masih di sekitar perairan Blimbingsari hingga Tanjungwangi,” ujar Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit yang kini ditunjuk kembali sebagai SAR Mission Coordinator (SMC).
Tim laut menggunakan Rigid Buoyancy Boat (RBB) dari Pos
SAR Banyuwangi untuk menyisir permukaan laut. Menurut Nanang, kondisi cuaca
menjadi tantangan dalam pencarian.
“Cuaca cukup berat, berawan tebal, angin kencang dengan
kecepatan antara 6 sampai 25 knot. Gelombang bisa mencapai 2,5 meter. Tapi tim
tetap turun penuh,” jelasnya.
Di darat, SRU dari dua posko di Banyuwangi dan Gilimanuk
juga menyisir kawasan pesisir. Di Banyuwangi, pencarian dilakukan dari Pantai
Blimbingsari hingga Muncar. Sedangkan di Bali, tim menyisir Pantai Candi
Kusuma, Teluk Gilimanuk, hingga Pantai Baluk Rening.
“Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan para nelayan.
Mereka jadi mata tambahan kami di titik-titik rawan temuan korban. Kolaborasi
ini sangat membantu,” tambah Nanang.
Hingga Kamis sore, jumlah korban yang berhasil ditemukan
mencapai 49 orang, dengan rincian 30 selamat dan 19 meninggal dunia. Empat
jenazah masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
“Satu jenazah terbaru yang ditemukan di Pantai Plengkung,
dua hari lalu. Saat itu jenazah langsung dievakuasi tim darat menuju ke RSUD
Blambangan,” ujar Nanang, merujuk pada penemuan korban ke-49, pada Selasa
(15/7/2025) lalu.
Sebelumnya, operasi SAR sempat berada di bawah koordinasi
nasional. Namun sejak Selasa lalu, tanggung jawab resmi dialihkan ke tingkat
wilayah setelah evaluasi teknis dan musyawarah bersama.
“Seperti yang disampaikan sebelumnya, pengalihan ke
kewilayahan ini dilakukan agar koordinasi antar unit lebih fleksibel dan
adaptif dengan situasi lokal,” jelas Nanang.
Meski operasi sudah melewati dua pekan, pihak SAR
menyatakan komitmennya untuk tetap melakukan pencarian hingga waktu yang
ditentukan.
Diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53
penumpang, 12 kru dan 22 kendaraan ini tenggelam di Selat Bali pada Rabu
(2/7/2025) malam.
Informasi teranyar, bangkai kapal telah berhasil terekam
oleh kamera bawah laut Remotely Operated Vehicle (ROV) dengan posisi terbalik
di kedalaman sekitar 49 meter, kurang lebih 1,5 mil dari Dermaga LCM Pelabuhan
Ketapang. (man)