Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang, Sopir Truk Tertahan Berjam-jamPelabuhan ASDP Ketapang

Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang, Sopir Truk Tertahan Berjam-jam

Tri Hari Prasetyo, sopir truk. (Foto: Fattahur)

KabarBanyuwangi.co.id - Kemacetan parah masih terjadi di sepanjang jalur menuju pelabuhan penyeberangan ASDP Ketapang, Banyuwangi, hingga Kamis (17/7/2025) sore.

Kendaraan-kendaraan besar menumpuk. Pengemudi truk mengaku terjebak macet selama berjam-jam di jalur arteri, Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi.

Salah satu sopir, Tri Hari Prasetyo (62) mengaku sudah terjebak macet selama kurang lebih 17 jam.

Baca Juga :

Ia berangkat dari Surabaya sejak Rabu (16/7/2025) pagi pukul 06.00 WIB untuk mengirim sabun ke Bali. Dan tiba di wilayah Kecamatan Wongsorejo sekitar pukul 22.00 WIB malam dan langsung terjebak antrean.

“Biasanya dari Bangsring ke pelabuhan cuma 20 menit, ini saya terjebak sejak jam 10 malam, dan hingga sore belum juga bisa masuk,” ujar Tri.

Menurutnya, antrean panjang kali ini merupakan yang terparah selama dirinya melakukan pengiriman ke Bali. Padahal, dalam kondisi normal, ia bisa berangkat pagi hari dan tiba di Bali dini hari tanpa hambatan.

“Sering ke Bali, tapi macet yang ini paling parah. Biasanya kalau berangkat jam 7 pagi, jam 2-3 dini hari sudah sampai," ungkapnya.

Hingga Kamis sore pukul 15.29 WIB, Tri masih tertahan di depan pintu masuk pelabuhan dan belum mendapat giliran untuk ke area penampungan.

“Ini juga masih nunggu giliran dipanggil masuk ke penampungan (kantong parkir antrean) pelabuhan,” ujarnya.


Kendaraan besar menumpuk di pintu masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

Kondisi ini membuat para sopir seperi Tri mengeluh rugi. Selain menghambat pengiriman, tapi juga menambah beban biaya operasional.

“Rugi pasti, kita kan kerja ikut gaji borongan, makin lama antre makin besar keluar uang,” katanya.

Meski demikian, Tri telah melaporkan kondisi ini ke perusahaan yang ia tuju di Negara, Bali. “Saya sudah konfirmasi ke admin, katanya dimaklumi,” tambahnya.

Informasi yang Tri terima, kemacetan disebabkan berkurangnya jumlah kapal yang dioperasikan di dermaga LCM Pelabuhan Ketapang. “Katanya kapalnya berkurang. Di grup sopir ramai bahas ini,” tuturnya. (fat)