Kepala BPS Banyuwangi, Joko Santoso. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Konsumsi rokok menjadi salah satu komponen terbesar pengeluaran rumah tangga di Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan data Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) tahun 2022 Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran untuk belanja rokok menduduki peringkat ketiga setelah padi-padian dan makanan minuman jadi.
"Persentase pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai
3,85 persen," kata Kepala BPS Banyuwangi, Joko Santoso, Jumat
(27/10/2023).
Menurut Joko, tingginya konsumsi rokok itu bisa jadi
dipicu karena orang merokok kesulitan untuk bisa berhenti merokok. Meskipun
tidak memiliki uang, mereka akan berusaha agar masih tetap bisa merokok.
"Sesuai data, belanja rokok memang tinggi.
Pengeluaran terbanyak masyarakat terjadi pada makanan dan minuman jadi mencapai
14,5 persen, disusul padi-padian sekitar 4,91 persen," bebernya.
Rokok masih menjadi salah satu komoditas yang paling
banyak dikonsumsi masyarakat. Meski harganya terus melambung seiring kenaikan
cukai hasil tembakau (CHT), masyarakat tetap mengeluarkan uang untuk
mengonsumsi rokok.
Berdasarkan Statistik Kesejahteraan Rakyat (Statkesra),
BPS mencatat rata-rata pengeluaran per kapita untuk rokok di Banyuwangi sebesar
Rp 90.691 dalam sebulan pada 2022.
Angka tersebut naik signifikan dari tahun 2021. Di tahun
tersebut, rata-rata masyarakat belanja rokok sebesar Rp 72.231 per bulan.
Bahkan belanja rokok mengalahkan rata-rata pengeluaran
komoditas makanan pokok, seperti daging yang hanya Rp14.714 per bulan, telur
dan susu sekitar Rp18.148 per bulan, sayur-sayuran Rp52.931 per bulan,
ikan/udang/cumi/kerang Rp72.042 per bulan.
“Padahal rokok atau tembakau bukanlah kebutuhan pokok,
tapi pengeluarannya justru tinggi. Terbanyak masih makanan dan minuman jadi
sebesar Rp 122.396 per bulan," tambahnya.
Joko mengatakan, semakin tinggi tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan rumah tangga itu, maka akan lebih besar pula rata-rata biaya
pengeluaran, salah satunya untuk belanja makanan.
“Bila ditotal, rata-rata pengeluaran masyarakat
Banyuwangi untuk makanan dalam sebulan mengalami kenaikan dibanding tahun 2021
yaitu Rp 550.555 per bulan. Sedangkan tahun 2022 menjadi Rp 568.852 per bulan,”
kata Joko. (fat)