Animo Sumbang Darah di Rumah Donor Rejoagung Selalu TinggiRumah Donor Rejoagung

Animo Sumbang Darah di Rumah Donor Rejoagung Selalu Tinggi

Koordinator Rumah Donor Rejoagung, dr Khusnul Imama dan suaminya saat mendonorkan darahnya. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Animo masyarakat yang berdonor di Rumah Donor Rejoagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, selalu tinggi.

Terbukti, ratusan kantong yang disediakan oleh pihak penyelenggara selalu ludes dalam waktu singkat. Sehingga tak sedikit pula warga yang gagal menyumbangkan darahnya.

"Banyak warga yang kecewa karena tidak kebagian kantong. Karena kantong darah dari PMI terbatas,'' jelas Koordinator Rumah Donor Rejoagung, dr Khusnul Imama di sela kegiatan donor darah di tempatnya, Sabtu (27/5/2023).

Baca Juga :

Dalam kesempatan itu, Rumah Donor Rejoagung bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi, menyediakan 150 kantong.

Khusnul menyatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada warga yang belum bisa mendonorkan darahnya bisa mendaftar pada kesempatan berikutnya.

Sebab donor darah dorah di Rumah Donor Rejoagung ini dilakukan secara rutin setiap dua bulan sekali. ''Ini kegiatan rutin, tapi kali ini kita lakukan dalam rangka menyambut hari Donor Darah Sedunia pada 14 Juni 2023 nanti,'' terangnya.


Para warga mejalani pengambilan darah oleh petugas di Rumah Donor Rejoagung, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Dia menyebut, usai melakukan donor darah, para pendonor bisa makan siang berupa bakso dan es buah dan juga snack yang sudah disediakan secara gratis. ''Ada juga nutrisi dan vitamin untuk yang sudah mendonorkan darahnya,'' sambungnya.

Salah seorang pendonor, Riza Ahggraeni, warga Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi mengaku telah rutin melakukan donor darah.

"Ini sudah yang keempat kalinya. Alhamdulillah bisa saling berbagi dengan orang yang membutuhkan darah. Kadang-kadang pas dibutuhkan darah itu langka,'' katanya.

Perempuan 29 tahun ini merasakan langsung manfaat dari donor darah. Dia mengaku lebih sehat setelah teratur berdonor.

''Sebelum donor, saya seringkali merasakan pusing. Tapi sekarang sudah tidak lagi, bahkan lebih sehat setelah donor darah," akunya. (fat)