(Foto: Humas/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi terus mengonsolidasikan jaringan pemerintahan desa untuk penanganan pandemi Covid-19. Di antaranya dengan menyiapkan relawan medis dan non-medis penanganan Covid-19 tingkat desa.
Berbagai elemen terutama anak-anak muda dari berbagai latar belakang pendidikan di desa-desa dilibatkan dalam upaya penanganan covid 19 di daerah.
“Desa mempunyai peran yang sangat
sentral. Selama ini desa juga telah bergerak dalam penanganan pandemi. Mari
kita siapkan relawan yang mengawal pengendalian covid-19,” kata Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai menggelar rapat virtual bersama camat dan
kepala desa/lurah, Sabtu (7/8/2021).
“Ayo bangkitkan semangat warga, ini
situasi yang sulit, tapi kalau semua penuh semangat bergotong royong, Insya
Allah kita bisa melewatinya dengan baik,” imbuhnya.
Ipuk mengatakan, relawan tingkat
desa bisa memerankan banyak hal, di antaranya edukasi protokol kesehatan,
membantu vaksinasi, membantu tracing, pemulasaran jenazah, dan sebagainya.
"Seperti sarjana komunikasi,
pendidikan, pertanian, dan lainnya yang baru lulus segera libatkan. Perawat
atau bidan yang belum bekerja atau melakukan praktik mandiri segera ajak gotong
royong,” kata Ipuk.
Vaksinasi menjadi perhatian utama
Ipuk sebagai upaya membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) di daerah. Data
per 5 Agustus 2021, tercatat sudah 465.195 warga Banyuwangi yang telah divaksin
dosis satu.
“Banyuwangi saat ini adalah
kabupaten dengan presentase vaksinasi tertinggi kedua se-Jawa Timur. Meski
begitu, ini terus menjadi PR kita semua untuk segera melakukan penyuntikan
vaksin kepada warga, menyesuaikan stok vaksin. Keberadaan relawan sangat
dibutuhkan untuk menyukseskan vaksinasi ini,” kata Ipuk.
Menururt Ipuk, pengendalian ini adalah
tanggung jawab bersama, tidak bisa hanya berpangku tangan pada pemerintah dan
tenaga kesehatan saja.
“Penanganan dari hulu dan hilir
harus kita lakukan serentak agar aktivitas ekonomi dan sosial kita bisa segera
pulih,” tambah Ipuk.
Selain pembentukan relawan tingkat
desa, pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Ipuk mengintruksikan
untuk melibatkan berbagai pilar sosial yang ada, seperti Tagana, Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan pendamping
PKH.
“Kami berharap mereka juga bisa turun aktif mendukung penanganan covid-19. Nanti kami data siapa saja di antara mereka yang siap menjadi relawan. Demikian juga penyuluh agama dilibatkan untuk kampanye prokes di desa-desa," pungkas Ipuk. (Humas/bwi)