(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Peringatan tahun baru Imlek di Banyuwangi berlangsung spesial. Tidak hanya diisi dengan rangkaian festival yang meriah, tapi juga diluncurkan program Kampung Moderasi Beragama di kawasan Klenteng Hoo Tong Bio, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, pada Sabtu malam (4/2/2023).
Berbagai tokoh lintas agama hadir, seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi KH. Mohammad Yamin, Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang, Jro Mangku Gede Parse Susile dari Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi.
Hadir juga Pemimpin Gereja
Katolik Maria Ratu Damai Banyuwangi Romo Frans Aryo, Dante Samanera Dhantadhiro
(Budha) dan Ketua TITD Hoo Tong Bio Sylvia Ekawati.
Hadir pula jajaran Forum Pimpinan
Daerah (Forpimda) Banyuwangi. Di antaranya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani,
Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, Komandan
Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Anshori, dan
anggota DPRD Banyuwangi Makrifatul Kamila.
Berbagai komunitas adat dan suku yang berada di Banyuwangi juga terut hadir dalam acara tersebut. “Festival Imlek benar-benar menjadi media untuk merajut harmoni antar keragaman di Banyuwangi. Baik keragaman lintas iman, suku dan bangsa,” ungkap Bupati Ipuk saat memberikan sambutan.
(Foto: humas/kab/bwi)
Ipuk juga mengapresiasi
peluncuran kampung moderasi beragama. Hal ini menegaskan rasa kebersamaan dan
gotong royong yang ada di Banyuwangi. Dengan harmoni tersebut, akan menjadi
bekal untuk memajukan Banyuwangi.
“Kebersamaan dan gotong royong
semua pihak inilah, kunci bagi Banyuwangi untuk maju. Kita belajar dari pandemi
Covid-19 kemarin. Dengan kebersamaan dan gotong royong bersama inilah, kita
semua bisa melewatinya dengan cukup baik,” tegas Ipuk.
Sementara itu, Plt Kepala
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi M. Lutfi menyebutkan, Kampung
Moderasi Beragama ini bentuk upaya menyatukan berbagai perbedaan terutama dalam
hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi.
“Program ini merupakan sinergi
Pemkab Banyuwangi dengan Kantor Kementerian Agama Banyuwangi,” ungkap Lutfi.
Launching Kampung Moderasi
semakin meriah dengan penampilan drama musikal dan sendratari yang melambangkan
keberagaman dan kerukunan antar umat dan suku bangsa di bumi Blambangan.
Dibawakan oleh 80 anak muda lintas iman menyajikan aneka tarian dan musik yang dirangkai dalam kisah harmoni. Rangkaian Festival Imlek sendiri digelar sejak Kamis lalu di Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio.
(Foto: humas/kab/bwi)
Para pengunjung bisa mencicipi
aneka kuliner nikmat khas Negeri Tirai Bambu dalam Pecinan Street Food
Festival. Seperti nasi ayam hainan, bebek dan ayam Peking, dimsum, kwetiau, dan
masih banyak lainnya.
Aneka jajanan juga ada, seperti
bakpao, cakue, kue keranjang, bakcang, burger Shanghai, dan sebagainya. Semua
penganan tersebut disajikan halal, sehingga siapa saja bisa menikmati.
Pengunjung bisa mencicipi kuliner
sedap sambil menikmati nuansa pernak-pernik imlek. Mulai dari live musik,
ornamen serba merah, hingga hiburan tari barongsai yang menambah semarak
suasana.
“Ke depannya, untuk street food dengan tema kuliner Tionghoa ini akan digelar secara rutin tiap bulannya,” pungkas Plt Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi M. Lutfi. (humas/kab/bwi)